Siapa Penemu Pertama Kali Fenomena Langit Tahunan Hujan Meteor Orionid Malam Ini? Cari Tahu Disini

- 21 Oktober 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi hujan meteor Draconoid malam ini (08/10/20)
Ilustrasi hujan meteor Draconoid malam ini (08/10/20) /Amazonaws.com/

LINGKAR MADIUN- Buat para pecinta astronomi, simpan decak kagummu nanti malam. Pasalnya, dikabarkan Hujan Meteor Orionid akan hiasi langit malam Indonesia pada 21 Oktober 2020.

Hujan meteor Orionid merupakan fenomena langit tahunan saat Bumi melintasi sisa debu ekor komet 1P/Halley.

Hujan meteor Orionid pertama kali ditemukan oleh E.C. Herrick (Connecticut, USA) pada kisaran tahun 1839 saat ia membuat pernyataan bahwa aktivitas hujan meteor tersebut terjadi dari 8 – 15 Oktober.

Pada tahun 1840 Herrick kembali dan mengungkapkan jika waktu yang tepat dari hujan meteor dengan frekuensi besar di Bulan Oktober belum diketahui, namun aktivitas meteor diperkirakan terjadi tanggal 8 – 25 Oktober.

Pengamatan hujan meteor Orionid secara presisi pertama kali justru dilakukan oleh A. S. Herschel pada tanggal 18 Oktober 1864 saat ia mengamati 14 meteor yang tampak berasal dari rasi Orion.

Setahun kemudian, yakni 20 Oktober 1865, Herschel mengonfirmasi kalau hujan meteor Orionid memang tampak datang dari rasi Orion.

Orionid merupakan salah satu hujan meteor yang aktivitasnya cukup tinggi antara 40 – 70 meteor per jam selama 2 – 3 hari berturut-turut.

Analisis data tahun 1984 – 2001 memperlihatkan laju maksimum Hujan Meteor Orionid beragam antara 14 – 31 meteor per jam setiap tahun.

Periode terkuat terjadi selama 12 tahun di abad ke-20. Selama malam puncak hujan meteor Orionid dari tahun 2006 – 2012/2013, para pengamat bisa menikmati 30 – 70 meteor per jam.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Langit Selatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x