Kemenperin Kembangkan Konsep Circular Economy Bagi Industri Hijau

- 1 Oktober 2020, 11:26 WIB
ilustrasi industri hijau
ilustrasi industri hijau /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui penguatan konsep circular economy sebagai sumber efisiensi dan nilai tambah sektor industri.

Hal ini sebagai upaya penerapan Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, yang mengarahkan kebijakan peningkatan nilai tambah ekonomi.

Dalam upaya penggunaan sumber daya berkelanjutan dan pencapaian pembangunan  berkelanjutan, Kemenperin mengembangkan konsep circular economy dalam bentuk kebijakan Industri Hijau untuk mempertahankan nilai produk agar dapat digunakan berulang tanpa menghasilkan sampah melalui kegiatan recyclereuse, atau remanufacture,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Rabu (30/9). Sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dalam website resmi Kemenperin kemenperin.go.id Kamis, (1/10)

Baca Juga: Nyala Kesaktian Pancasila diTengah Wabah Pandemi

Kepala BPPI, mengungkapkan konsep circular economy bukan hal yang baru bagi Indonesia, karena sejak enam tahun lalu melalui penerbitan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014, Kemenperin telah menetapkan salah satu tujuan untuk mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta menuju industri hijau.

“Sebuah perusahaan industri bisa dikatakan sebagai industri hijau jika dalam proses produksinya telah mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Sebagai bentuk pengakuan pemerintah terhadap industri yang telah memenuhi Standar Industri Hijau (SIH), perusahaan akan diberikan Sertifkat Industri Hijau yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Industri Hijau (LSIH). SIH yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian berisikan kriteria terkait upaya efisiensi dan efektivitas sumber daya.

Baca Juga: Kemendikbud Jalin Kerjasama dengan Danone Group Demi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Kriteria pengaturan batasan rasio penggunaan bahan baku, konsumsi peggunaan energi panas dan listrik, konsumsi penggunaan air, mendorong kegiatan reducereuse, dan recycle. Kemudian, mendorong penggunaan energi terbarukan, serta mengatur batasan tingkat kesempurnaan kinerja peralatan produksi melalui penghitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE).

Halaman:

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: kemenperin.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x