LINGKAR MADIUN- Setelah diterjang badai pandemi kurang lebih 8 bulan dan melumpuhkan berbagai sektor, akhirnya mulai September 2020 perekonomian sudah menemui secerca cahaya.
Menteri ekonomi, Sri Mulyani mengabarkan keadaan perekonomian Indonesia yang semakin membaik. Hal ini ditujukkan dari berbagai indikator ekonomi dan juga keuangan. Salah satu yang menunjukkan kemajuan adalah pada indikator neraca perdagangan.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan secara rinci mengenai keadaan ekonomi Indoensia dari mulai ekspor dan impor.
Baca Juga: Pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, Khofifah: Tingkatkan Pariwisata dan Ekonomi Di Jatim
Baca Juga: Lagu Dynamite BTS Kembali Jaya di Billboard dan BLACKPINK Naik Lima Besar
"Ekspor September didorong pertumbuhan migas 17,4 persen dan nonmigas 6,47 persen secara month to month (mtm). Kalau komoditas kelapa sawit dan logam mulia memberikan dampak positif," ujar Sri Mulyani secara virtual, Senin (19/10/2020) sebagaimana dikutip dari Warta Ekonomi.
Ia juga menambahkan bahwa dari kegiatan impor bahan baku mengalami pertumbuhan positif hingga 6,97 persen.
"Barang konsumsi memang kita kendalikan karena lonjakan di Juli. Kita melalui Kemendag dan Bea Cukai lakukan pengendalian agar impor konsumsi tidak begitu tinggi. Sementara untuk barang modal tumbuh 20,42 persen, itu kenaikan dari sebelumnya negatif dan mulai recovery sejak Juni. Ini suatu tanda positif bagi pertumbuhan ekonomi di industri," tambah Sri Mulyani
Baca Juga: Setelah Gagal Dapatkan Tiara Andini, Dul Jaelani dan Tissa Biani Pacaran?