Menkeu Sri Mulyani Kabarkan Kondisi Ekonomi Indonesia, Membaik atau Memburuk?

- 20 Oktober 2020, 13:34 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. /Berita DIY pikiran-rakyat.com

LINGKAR MADIUN- Setelah diterjang badai pandemi kurang lebih 8 bulan dan melumpuhkan berbagai sektor, akhirnya mulai September 2020 perekonomian sudah menemui secerca cahaya.

Menteri ekonomi, Sri Mulyani mengabarkan keadaan perekonomian Indonesia yang semakin membaik. Hal ini ditujukkan dari berbagai indikator ekonomi dan juga keuangan. Salah satu yang menunjukkan kemajuan adalah pada indikator neraca perdagangan.

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan secara rinci mengenai keadaan ekonomi Indoensia dari mulai ekspor dan impor.

Baca Juga: Pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, Khofifah: Tingkatkan Pariwisata dan Ekonomi Di Jatim

Baca Juga: Lagu Dynamite BTS Kembali Jaya di Billboard dan BLACKPINK Naik Lima Besar

"Ekspor September didorong pertumbuhan migas 17,4 persen dan nonmigas 6,47 persen secara month to month (mtm). Kalau komoditas kelapa sawit dan logam mulia memberikan dampak positif," ujar Sri Mulyani secara virtual, Senin (19/10/2020) sebagaimana dikutip dari Warta Ekonomi.

Ia juga menambahkan bahwa dari kegiatan impor bahan baku mengalami pertumbuhan positif hingga 6,97 persen.

"Barang konsumsi memang kita kendalikan karena lonjakan di Juli. Kita melalui Kemendag dan Bea Cukai lakukan pengendalian agar impor konsumsi tidak begitu tinggi. Sementara untuk barang modal tumbuh 20,42 persen, itu kenaikan dari sebelumnya negatif dan mulai recovery sejak Juni. Ini suatu tanda positif bagi pertumbuhan ekonomi di industri," tambah Sri Mulyani

Baca Juga: Setelah Gagal Dapatkan Tiara Andini, Dul Jaelani dan Tissa Biani Pacaran?

Baca Juga: Berkah Hari Santri 2020, BOS untuk Siswa Madrasah dan Santri Naik Rp890 Miliar Segera Cair

Tidak hanya positif dari indikator neraca perdagangan, ia juga mengatakan bahwa dilihat dari indikator keuangan, nilai tukar rupiah sudah mulai mengalami perbaikan. Untuk Kupon Surat Berharga juga sudah turun.

"CDS (credit default swap) Indonesia turun setelah seluruh dunia alami kepanikan. Ini outlook keuangan dan ekonomi kita membaik," imbuhnya.

Menurut Sri Mulyani, perekonomian pada kuartal selanjutnya masih berkutat dengan penanganan covid-19

Baca Juga: Ternyata Vaksin Covid 19 Tidak Menjamin Kebal Terhadap Virus Corona

Baca Juga: Norovirus Ternyata Sudah Ada di Indonesia, Bagaimana Cara Pencegahan dan Penanganannya?

"Risiko utama tetap sama, apakah Covid-19 bisa dikelola? Terutama ancaman second wave (gelombang kedua), apakah kesediaan vaksin berjalan sesuai dengan yang diharapkan," tambahnya.

Sedangkan untuk perekonomian tahun depan masih akan diwarnai dengan penyediaan vaksin. Walaupun kemungkinan terjadi gelombang kedua, International Monetary Fund (IMF) dan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) yakin bahwa keadaan ekonomi global akan berjalan lebih baik sebab pemulihan ekonomi lebih cepat dari perkiraan.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x