Kenapa Natal Identik dengan Warna Merah dan Hijau? Simak Sejarahnya di Sini

25 Desember 2020, 19:08 WIB
Ilustrasi natal. //Pixabay//Pexels

Lingkar Madiun – Semua orang yang mendekorasi Natal umumnya menggunakan warna merah dan hijau. Namun, kisah tentang bagaimana warna merah dan hijau menjadi identik dengan perayaan Natal ternyata sedikit unik.

Menurut Arielle Eckstut, penulis The Secret Language of Color, belum ada yang bisa memastikan kenapa warna merah dan hijau identik dengan dekorasi perayaan Natal.

“Tidak ada sejarah yang pasti,” ujar Eckstut.

Baca Juga: Majalah TIME Pilih Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Person of the Year 2020

Baca Juga: Majalah TIME Nobatkan BTS sebagai Entertainer of the Year 2020

Penelitian yang dilakukan Eckstut menunjukkan bahwa holly, dengan daun hijau dan buah beri merahnya, telah lama berperan dalam perayaan musim dingin sebelum orang-orang mulai merayakan Natal.

Meski begitu, butuh waktu berabad-abad agar hubungan antara Natal dan warna-warna itu menjadi sekokoh saat ini.

Eckstut menyebutkan bahwa salah satu alasan pergeseran tradisi warna dan perayaan ini cukup jelas, yaitu karena iklan.

Iklan yang dimaksud Eckstut adalah Coca-Cola tahun 1930-an yang menampilkan lukisan Sinterklas seperti yang orang kenal: tua, gemuk, periang, berwajah merah dan berambut putih, dengan pakaian merah sebagai sepatu bot.

Baca Juga: Wah, Begini Cara Ratu Elizabeth Marayakan Hari Natal

Penggambaran Sinterklas ini tidak pernah benar-benar ada dalam budaya suatu bangsa sebelum iklan perusahaan soda itu.

Setelah iklan tahun 1930 menggunakan gambar yang jelas-jelas hanya pria biasa dengan kostum Santa, Archie Lee di D'Arcy Advertising Agency menginginkan sesuatu yang lebih asli.

Perusahaan ini akhirnya menugaskan seniman Haddon Sundblom untuk melukis Santa versi baru pada tahun 1931.

Sinterklas yang digambarkan dalam iklan minuman Coca-Cola tahun 1935 oleh Haddon Sundblom. Coca-Cola Company

Sundblom menciptakan Saint Nick yang periang. Daya tahan iklan minuman itu terbukti sangat ajaib, dan Sundblom terus melukis iklan Santa Claus untuk perusahaan ini sampai tahun 1964.

Elemen lain dari gambar itu terbukti tahan lama juga, yakni warna merah pakaian Sinterklas di samping warna hijau pohon Natal.

"Saya suka menyebutnya sebagai keindahan alam yang dikombinasikan dengan strategi perdagangan yang menciptakan Natal merah dan hijau," kata Eckstut.

Penelitian Eckstut juga menunjukkan bahwa secara biologis, manusia diprogram untuk ingin belajar dan memahami dunia melalui warna.

 “Warna selalu berfungsi sebagai peta,” ucap Eckstut.

Penjelasan biologis ini mungkin juga menjadi alasan mengapa hijau dan merah menjadikan Natal sebagai salah satu hari libur yang paling dikenal dan dirayakan di dunia.

Kedua warna itu, melengkapi roda spektrum warna, yang secara estetika menyenangkan untuk dilihat.

“Secara alami, mata manusia tertarik pada buah beri merah yang indah dan dedaunan yang hijau itu,” ujar Eckstut.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: TIME

Tags

Terkini

Terpopuler