Lingkar Madiun- Isu untuk mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden untuk tiga periode di Pilpres 2024 mendatang muncul kembali.
Hal tersebut bermula pada tahun 2019 lalu, ketika munculnya wacana untuk amandemen UUD 1945. Saat itu, dalam rencana amandemen terbatas UUD 1945 terungkap berbagai pendapat dari masyarakat terkait perubahan masa jabatan presiden.
Magician Denny Darko pun turut merespon terkait respon masyarakat Indonesia jika Presiden Joko Widodo mencalonkan diri untuk ketiga kalinya pada Pilpres 2024 mendatang melalui sinyal kartu tarotnya , sebagaimana diunggah dalam kanal Youtubenya pada 22 Maret 2021.
Dalam terawangan kartu tarotnya, Denny mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi tidak akan memutuskan untuk menjadi presiden untuk tiga periode di Pilpres 2024 mendatang.
“Saya melihat ini tidak akan terjadi, kalau ternyata ramalan saya keliru silakan saja, tetapi saya lihat ini tidak akan terjadi,” ujar Denny.
Menurutnya, Presiden Jokowi sendiri telah memberikan sinyal bahwa ia tidak akan mencalonkan dirinya untuk ketiga kalinya menjadi presiden pada Pilpres 2024, meskipun hal tersebut tidak diungkapkan secara langsung.
“Kalau saya lihat di sini Presiden Jokowi pun sudah mulai melihat dan memberikan sinyal itu tadi, walaupun dia enggak ingin mengatakan secara langsung karena takutnya nanti ngomong apa dipelintir lagi,” ujar Denny.
Pakar magician tersebut juga mengungkapkan bahwa jika Presiden Jokowi memutuskan untuk melakukan hal tersebut dalam artian mencalonkan diri kembali pada Pilpres 2024 untuk 3 periode maka hal tersebut justru menandakan bahwa ia tidak memiliki sikap kenegarawanan.
Tak hanya itu, Denny pun juga memprediksikan jika Presiden Jokowi kembali mencalonkan diri untuk 3 periode, maka dukungan dari masyarakat Indonesia pun tidak akan seperti saat Presiden Jokowi mencalonkan diri di 2 periode sebelumnya.
Denny memprediksikan bahwa dukungan dari masyarakat Indonesia untuk Presiden Jokowi di 3 periode akan berkurang karena dinilai telah mengingkari semangat reformasi yang telah dari dulu dilakukan. Bahkan partai yang mengusungnya yakni PDIP disebut juga akan menolaknya.
“Kalau saya lihat sikap kenegarawanan Jokowi ini akan muncul saat dia nanti akan menolak ini, kalau ternyata dia sampai mau berarti dia bukan seorang ke negerawanan dan saya pikir saat dia nanti mencalonkan diri lagi maka dukungan dari masyarakat Indonesia pasti enggak akan seperti saat dia di dua periode sebelumnya,” ujar Denny.
“Bahkan, partai yang mengusung pak Jokowi sekalipun ini menolak. Ini akan mengingkari semangat dan spirit reformasi yang sudah kita dulu lakukan,” tambahnya.
Sementara, Presiden Jokowi sendiri telah berulang kali menyampaikan penolakan terhadap usulan perpanjangan masa jabatan menjadi presiden.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa sikapnya tidak akan berubah, sebagaimana UUD 1945 dimana disebutkan masa jabatan presiden dibatasi sebanyak 2 periode.
“Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” ujar Jokowi.***