Ramalan Jayabaya ‘Wong Jowo Kari Separo’ Atau Orang Jawa Tinggal Setengah Sudah Terjadi, Benarkah?

24 Agustus 2021, 20:10 WIB
Inilah beberapa ramalan dari kitab Jangga Jayabaya yang ditulis oleh raja dari kerajaan Kediri dan terbukti menjadi nyata /Tangkap layar Youtube/RMV

LINGKAR MADIUN Jayabaya adalah Raja Kediri yang memerintah pada tahun 1135-1179 Masehi.

Raja Jayabaya terkenal dengan kemampuannya meramal masa depan.

Salah satunya adalah ramalan ‘Wong Jowo Kari Separo’ atau yang secara harfiah berarti ‘Orang Jawa Tinggal Setengah’.

Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Nasihat Kehidupan Misteri, ada satu ramalan Jayabaya tentang masa depan orang Jawa yang belum terwujud, yakni orang Jawa akan tinggal setengah.

Baca Juga: Hari Kelahiran Menentukan Kesuksesan di Masa Depan, Orang yang Lahir di Hari Rabu Diktakdirkan Terkenal

Hal ini bisa dimaknai secara harfiah atau arti sebenarnya.

Dimana sekarang adalah musim penyakit atau pandemi. Banyak orang meninggal, karena COVID-19 maupun penyakit lainnya.

Banyak kelaparan yang terjadi, menyebabkan rakyat kesulitan untuk hidup.

Banyak musibah dan bencana alam yang terjadi sehingga akan membuat keadaan semakin sulit untuk rakyat.

Baca Juga: Ramalan Kesuksesan Berdasarkan Bulan Kelahiran, Coba Cek Peruntungan Anda Sekarang Juga! Berikut Ulasannya

Belum lagi beban hidup dan pekerjaan kaum muda mudi yang semakin berat, yang membuat mereka berpikir untuk tidak memiliki keturunan.

Di sisi lain, ramalan mengenai orang Jawa tinggal setengah juga bisa dimaknai secara kiasan dari kajian filosofi Jawa.

Kata jawa atau ‘jowo‘ dapat diartikan sebagai sikap sopan dan memahami, atau dalam Bahasa Inggris dikatakan ‘well-mannered’ atau bertata krama.

Sehingga, saat mendapati orang yang tidak memiliki tata krama atau tidak paham, orang Jawa selalu menyebut ‘wong ora njowo’.

Hal ini bisa dikaitkan dengan keadaan orang zaman sekarang.

Baca Juga: 9 Tanda Fisik Datangnya Kematian yang Jelas Terlihat, Segeralah Bertaubat

Orang yang benar disalahkan, orang yang salah dibenarkan. Para wakil rakyat dan petinggi banyak berbohong dan curang.

Banyak orang berilmu tapi tidak memahami akidah dan etika, serta banyak orang beragama yang yang bermaksiat di kala sendiri.

Banyak kasus hukum yang pilih kasih, mementingkan uang di atas segalanya.

Baca Juga: Satrio Piningit Dalam Tinjauan Ilmiah: Nyata, Palsu, Hingga Bukti Kegagalan Pemerintah

Orang yang baik perlahan hilang dan terkikis. Mungkin itu maksudnya ‘wong njowo kari separo’, dimana orang yang memiliki tata krama dan budi pekerti hanya tinggal setengah.

Jika menilik dari arti secara makna kiasan, maka ramalan Jayabaya ke-7 ini sudah terjadi.

Bila sudah seperti itu, maka akan ada banyak keburukan yang dialami bangsa ini dalam waktu yang akan datang.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler