LINGKAR MADIUN – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan berita bahwa tanggal 19 November 2021 mendatang, akan terjadi gerhana bulan yang bisa dilihat di wilayah Indonesia.
BMKG mengatakan bahwa gerhana bulan yang akan terjadi pada 19 November 2021 mendatang ini adalah gerhana bulan terlama yang tercatat dalam sejarah.
Sementara itu, seorang indigo bernama Tulus Riyanto atau yang akrab disapa Mas Tulus ini membeberkan firasat yang baru saja didapatkannya di kanal Youtube BIGTULUS OFFICIAL.
Baca Juga: Terawang Gerhana Bulan Terlama 19 November 2021, Indigo Firasatkan Adanya Korban Jiwa Akibat Hal Ini
Tulus mengungkapkan bahwa dia mendapat pertanda melalui mimpi. Dia melihat saudaranya sedang terlihat memandikan sesuatu yang bulat layaknya bola.
Ternyata bola tersebut adalah bulan yang berukuran kecil. Tulus melihat bulan di tangan saudaranya itu direndam, disiram, dan diciprati dengan air.
Ternyata Tulus mengaku bahwa dia mendapatkan mimpi itu sebelum mengetahui bahwa akan ada fenomena gerhana bulan tanggal 19 November 2021 nanti.
“Ketika saya terbangun dari mimpi, saya melihat hape dan baru mengetahui dari BMKG dan kabar di grup teman-teman saya bahwa akan ada fenomena gerhana bulan tanggal 19 November,” ujar Tulus.
Tulus pun mengungkapkan perasaan janggalnya mengenai hal tersebut. Pasalnya, cuaca di Indonesia ini sedang tak baik akhir-akhir ini.
BMKG banyak melaporkan cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia sehingga curah hujan naik drastis.
“Di kampung halaman Mas Tulus juga terjadi kenaikan permukaan air,“ ujar Tulus.
Tulus pun mengungkapkan fakta bahwa fase-fase bulan dapat mempengaruhi pasang-surut air laut.
Bulan memiliki daya gravitasi seperti bumi yang bisa mempengaruhi naik dan turunnya permukaan laut.
Tulus menyampaikan prediksinya bahwa pada tanggal 19 November selama gerhana bulan nanti akan ada bencana yang berhubungan dengan air.
Akhir-akhir ini di Indonesia juga banyak bencana yang berhubungan dengan air, salah satunya adalah banjir bandang yang terjadi di Kota Batu kemarin.
Meskipun Tulus tak berniat menakut-nakuti, Tulus menganjurkan masyarakat untuk berdoa dan ibadah memohon perlindungan, seperti melakukan sholat gerhana yang dianjurkan Rasulullah.***