LINGKAR MADIUN - Youtuber investigasi, Anjas mengungkapkan bahwa baru-baru ini beredar di media sosial tulisan terakhir dari Tangmo Nida untuk sang kekasih Bird di hari valentine tahun 2022.
“Ini adalah tulisan terakhir Tangmo di hari valentine di tahun 2022,” ungkap Anjas sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari kanal Youtubenya.
Anjas mengungkapkan bahwa pesan terakhir dari Tangmo Nida tersebut ditulis di kartu valentine untuk diberikan kepada kekasihnya Bird.
Berikut isi pesan terakhir Tangmo Nida untuk Bird saat di hari valentine 2022, sebagaimana telah diterjemahkan oleh Youtube Anjas di Thailand, simak selengkapnya!
“Dear Bird, selamat hari valentine.”
“Selamat valentine cintaku, terimakasih untuk cinta yang selalu kau berikan untukku. Aku sangat mencintaimu. Rasa cinta yang seperti pertama kali dalam hidupku. Kamu orang yang sangat berharga dalam hidupku setelah Tuhan dan ayahku. Jaga kesehatan kamu ya!”
“Saat mimpi kamu terwujud kamu bisa bermain dengan anak-anak kita dalam waktu yang lama. Apapun yang terjadi nanti aku akan selalu mendukungmu, menjadi pelindungmu. Saya akan selalu bantu untuk mewujudukan mimpi-mimpi kamu."
Baca Juga: Job Kembali Diperiksa, Makin Ngeyel dan Saling Serang, 6 Orang Jadi Tersangka di Kasus Tangmo Nida?
“Aku minta maaf karena sering menyakitimu. Aku akan terus memperbaiki diri cinta! Jangan pernah menyerah denganku ya sayang!”
“Dari orang yang paling sayang dan mencintaimu di dunia ini, Melon.”
Anjas menilai bahwa Bird menjadi sosok kekasih yang sama sekali tidak mengambil keuntungan dari kabar kasus Tangmo Nida. Pasalnya, ia belum melihat Bird muncul di layar kaca untuk melakukan sesi wawancara.
Sementara, beredar di media Thailand, ibu Tangmo Nida, Panida tertangkap kamera sedang menangis dan mengusap air mata tanpa melepaskan kaca matanya terlebih dahulu.
Anjas mengungkapkan bahwa hal tersebut sontak banyak menjadi sorotan publik, banyak yang menduga bahwa hal tersebut hanya sandiwara dari ibu Panida belaka.
Bahkan, masyarakat Thailand menilai bahwa ibu Panida memiliki sifat matrealistis seakan-akan mengambil keuntungan dan popularitas dari kasus sang putri, Tangmo Nida.***