Diyakini Paku Pulau Jawa, Dijaga Dewi dan Ikan Mas, Begini Legenda Ranu Kumbolo

- 6 Januari 2021, 17:29 WIB
Pemandangan menakjubkan nan eksotik Ranu Kumbolo sebagai magnet bagi para pendaki untuk bertandang ke Semeru
Pemandangan menakjubkan nan eksotik Ranu Kumbolo sebagai magnet bagi para pendaki untuk bertandang ke Semeru /Instagram

 

LINGKAR MADIUN - Jalur Ranu Kumbolo sudah sangat terkenal dengan keindahan alamnya.Ranu Kumbolo menjadi tempat pemberhentian para pendaki sebelum melanjutkan pendakian menuju Puncak Mahameru. Tapi, dibalik keindahan alam Ranu Kumbolo yang mempesona, berbagai kisah mistis muncul mewarnai setiap kisah pendakian yang menegangkan.

Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau yang berada di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Lumajang, Jawa Timur. Bromo, Tengger, dan Semeru merupakan gunung-gunung yang dalam kepercayaan Hindu, merupakan tempat suci dimana para dewa bersemayam. Gunung Semeru merupakan puncak tertinggi dipercaya sebagai pakunya Pulau Jawa, dikenal sebagai pusat kerajaan makhluk gaib. Itulah mengapa, banyak larangan bagi para pendaki ketika melakukan pendakian.

Baca Juga: Pesan Terakhir Prabu Siliwangi, Penguasa Buta Makin Berkuasa dan Lahir Ratu Adil? Simak Ulasannya

Kisah Gunung Semeru sebagai pakunya Pulau Jawa dikaitkan dengan kisah mengenai Pulau Jawa yang dulunya mengambang dan terombang ambing di tengah samudra. Kemudian, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma berniat memaku Pulau Jawa dengan Gunung Meru. Awalnya Gunung Semeru diletakkan di ujung barat Jawa, sehingga posisi berat sebelah. Akhirnya gunung tersebut dibagi dua, yaitu Gunung Semeru diletakkan di Jawa sisi timur, sedangkan sisi barat diletakkan Gunung Penanggungan.

Berbagai pengalaman dan cerita mistis sering dialami para pendaki yang singgah di Ranu Kumbolo. Cerita mistis seputar Ranu Kumbolo dikaitkan dengan mitos yang sudah lama dipercaya. Hal yang paling menyeramkan dan sering terjadi adalah kesurupan yang dialami para pendaki Gunung Semeru.

Baca Juga: Sinopsis Film The Colony, Perjuangan Manusia Bertahan Hidup di Zaman Es

Mereka dirasuki oleh roh manusia, bahkan terkadang roh binatang yang mengerikan. Selain itu, kemunculan hantu pocong yang dikenal sebagai ‘hantu sugus’ cukup santer terdengar dan sering menampakkan diri di atas tenda-tenda para pendaki dengan wujud yang menyeramkan.

Banyak larangan bagi para pendaki ketika singgah bermalam di Ranu Kumbala. Para pendaki tidak diperbolehkan berenang karena suhu air danau sangat ekstrim, selain karena kedalaman danau yang mencapai 28 meter.

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x