Network
LINGKAR MADIUN - Kabar duka menimpa penerbangan Indonesia awal tahun 2021 yang cukup mengejutkan. Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Denny Darko diundang dokter forensik untuk mengetahui seluk beluk proses identifikasi jenazah Sriwijaya Air SJ 182 yang membuatnya nyaris pingsan ketika melihat langsung kondisi jenazah.
Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F mengajak Denny menuju ruangan identifikasi korban Sriwijaya Air di lantai bawah. Proses identifikasi korban Sriwijaya Air hanya mengandalkan potongan tubuh yang ditemukan.
Hal itu karena pesawat Sriwijaya Air hancur berkeping-keping saat jatuh ke laut. Denny Darko berkali-kali mengusap dadanya saat menginjakkan tangga.
Tepat di sebelah kanan kamar identifikasi jenazah Sriwijaya Air adalah ruangan untuk jenazah Covid-19 yang membuat Denny Darko pun makin deg-degan.
Dalam akun Youtube-nya Denny bertanya, "Itu body partnya dalam kantong jenazah dok?". "Iya sebelah kanan kamar Covid-19," tutut sang dokter forensik.
Dengan ketakutan Denny sang doktek pun menegaskan bahwa mereka dalam keddaaan aman, keduanya disemprot disinfektan dan memakai masker sebelum memasuki ruangan tersebut.
"Aman, udah disinfektan dan pakai masker, jangan ngucek-ngucek mata ya," tutur sang dokter. Begitu menginjak tangga terakhir, Denny Darko mengeluh pusing dan hampir pingsan.
Denny Darko tak kuat berjalan dan langsung duduk di tangga akibat bau dari ruangan identifikasi korban Sriwijaya Air. "Baunya dok," keluh Denny Darko.
"Khas kamar jenazah," jawab sang dokter. "Kemarin gak begini lho," protes Denny Darko. "Karena jenazah dari TKP mulai pembusukan campur air laut," jelas sang dokter.
Baca Juga: Ternyata Pelet Bisa Merambat Lewat Tatapan Mata, Kok Bisa? Simak Ciri dan Penjelasannya
Denny menjelaskan bau yang diciumnya ini bukan bau formalin melainkan seperti bau jenazah. "Ini bau jenazah bukan formalin?" Denny kembali bertanya kepada sang dokter.
"Iya bau disinfektan tapi kalah sama bau jenazah," jawab sang dokter. "Saya baru pertama kali lihat jenazah cuma jenazah ibu saya dok. Ini baunya," tutur Denny Darko.
Denny Darko akhirnya berusaha menguatkan diri untuk berdiri. "Lama-lama adaptasi kok," tutur sang dokter.
Ketika duduk di dekat pintu ruang identifikasi korban Sriwijaya Air, Denny Darko kembali mengeluh, "Bau banget gak ada parfum?" ungkapnya. Sang dokter pun mengutus rekan lain untuk memberi Denny kopi.***
