LINGKAR MADIUN - Dalam Ramalan Jayabaya mengungkapkan bahwa syair ini sangat berkaitan erat dengan kekhawatiran masyarakat Internasional mengenai peperangan dunia ke-3
Adapun bunyi ramalan jayabaya terkait perang dunia ketiga sebagai berikut:
"Besuk yen ana peperangan. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor. Akeh wong becik saya sengsara. Wong jahat saya seneng. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul. Ratu lan Ratu pada rembugan negara sing dipilih lan disenengi. Hore! Hore! Wong Jawa kari separo. Landa-Cina kari sejodho."
Ini memiliki arti yaitu: kelak akan ada perang besar yang berasal dari belahan bumi Timur, Barat, Selatan dan Utara. Banyak orang baik yang merasa semakin sengsara. Orang jahat semakin tambah senang.
Saat itu, berbagai syair kuno ramai-ramai dikumandangkan oleh para pemimpin agama. Penguasa negara saling berdiskusi memilih negara mana yang hendak mereka serang. Hore! Hore! Orang Jawa tinggal setengah. Orang kulit putih dan orang kulit kuning tinggal sepasang.
Diketahhi bahwa Tiongkok menjalankan panji Marxisme Leninisme dengan sistem komunis yang dikenal sebagai kediktaturan proletariat. Dengan hasil kehidupan Negara yang makmur dan kemanuan ilmu pengetahuan yang semakin maju.
Baca Juga: Subhanallah, Menjalankan Puasa Arafah Bisa Menghapus Dosa Selama 2 Tahun