Jarang Diketahui, Ternyata Bermain Kartu Memiliki Adab dalam Tradisi Jawa

- 10 September 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi kartu remi.
Ilustrasi kartu remi. /Pixabay/5598375/

LINGKAR MADIUN-Sebagaimana diceritakan didalam kisah perjalanan cebong meraih makrifat, yang bersumber dari  uraian serat Centhini 3 yang berbentuk kisah.

Dalam tradisi Jawa dalam permainan kartu ternyata terdapat aturan-aturan tertentu. Aturan itu yang dijadikan pedoman mereka agar bisa menjaga stabilitas keamanan.

Tradisi ini mengajurkan orang Jawa dulu dalam bermain kartu, kalaupun memakai taruhan akan tetapi tidak meninggalkan tata Krama, sopan santun, serta adab yang berlaku.

Oleh karena itu, selama bermain kartu dalam tradisi Jawa, disaat membagikan atau memegang kartu tersebut tidak diperbolehkan menengok kanan dan kiri, begitupun melirik kartu orang lain.

Baca Juga: Ternyata Hiperglikemia Dapat Memicu Penyakit Kronis Akibat Gula Darah Tinggi, Wajib Diperhatikan!

Baca Juga: Kuasai Kedutaan Norwegia di Kabul, Taliban Langsung Hancurkan Botol-botol Anggur dan Buku Anak-anak

Demikian juga termasuk sama sekali tidak diperbolehkan memberitahu caranya bermain, apalagi badar sampai bergeser, duduk tidak tenang, dan banyak bicara, mengurangi wibawa dan merendahkan kepribadian.

Sikap demikian itu nantinya hanya berakibat buruk, jika apa yang diberitahukan itu tepat, tentunya lawan akan marah.

Namun sebaliknya jika yang diberitahukan itu tidak benar, maka lawan akan menyalahkan dan menanggap kita hanya menjerumuskan saja.

Baca Juga: Kabar Gembira! Takehiro Tomiyasu Siap Melakoni Debut Bersama Arsenal Saat Lawan Norwich City di Liga Inggris

Baca Juga: Ali Hamza Dihujat hingga Diboikot Penggemar K-pop Indonesia Karena Komentari ‘Mnet Remix Adzan’ di TikTok

Atas dasar alasan di atas para cerdik pandai dalam tradisi Jawa menyusun tetang tata cara bermain kartu yang bener.

Aturan itu diantaranya :

  1. Terampil ( cekatan)
  2. Tretip ( tertib)
  3. tata ( teratur)
  4. Tumulya ( tepat)
  5. Tajem ( tajam)
  6. Tumeja (berseri)

Nah tata tertib ini yang dahulu dilakukan oleh orang Jawa agar permainan tidak hanya sekedar mencari uang tapi ada seni didalamnya.**”

Editor: Khoirul Ma’ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah