LINGKAR MADIUN – Indigo asal Kediri Tigor Otadan membeberkan firasat tak menyenangkan mengenai terulangnya tragedi tragedi lumpur Lapindo.
Lapindo Brantas adalah salah satu perusahaan yang ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan pengeboran minyak dan gas bumi Indonesia.
Saham Lapindo Brantas dimiliki oleh PT Energi Mega Persada melalui PT Kalila Energy Ltd dan Pan Asia Enterprise.
Akibat pengeboran gas PT Lapindo di Porong Sidoarjo pada 29 Mei 2006, lumpur pekat keluar dari dalam tanah dan menjadi bencana buatan manusia paling mengerikan di sejarah pertambangan Indonesia.
Baca Juga: Anak Indigo Ramal Sebagian Jawa Akan Terancam: Wilayahnya Ada Tapi Hilang Kayak Lapindo
Kemungkinan penyebabnya adalah terjadi kerusakan dan kebocoran pada sumur pengeboran Lapindo.
Indigo Tigor Otadan, seperti yang ada dalam video di kanal Ngaji Roso pada 8 Desember 2021, mengungkapkan bahwa tragedi lumpur Lapindo akan terjadi lagi di Indonesia
Bahkan lumpur yang diprediksi Tigor Otadan ini kemungkinan akan terjadi di area Pulau Jawa di tahun 2022 atau tahun-tahun mendatang yang tidak terlalu lama.
Sebab, hal ini diikuti dengan ramalan Pulau Jawa Terbelah dari Ramalan Jayabaya.
“Nanti akan terjadi lagi di suatu daerah, kejadian seperti tragedi lumpur Lapindo,” ujar Tigor Otadan.
Jika tragedi ini benar-benar akan terjadi di Pulau Jawa, maka kemungkinan besar Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian yang dipisahkan genangan lumpur.
Karena lumpur panas yang ada di perut bumi ini tidak akan berhenti dalam waktu yang singkat.
Ahli memperkirakan lumpur panas yang menyembur ke permukaan tanah akan berlangsung selama 40 tahun.
Tragedi Lumpur Lapindo ini sudah berlangsung selama 15 tahun, jadi perlu waktu 25 tahun lagi untuk berhenti sesuai perkiraan.
Banyak daerah yang ditinggalkan penduduknya karena rumah dan lahan mereka terendam lumpur.
Tragedi ini membuat PT Lapindo Brantas terjerat hutang menumpuk pada negara karena berkewajiban membayar ganti rugi.***