Network
Lebih lanjut, ibu dua anak ini juga mengaku sempat tertarik menjadi seorang sutradara, namun karena harus memiliki latar belakang pendidikan, Dian Santro pun mengurungkan niatnya.
"Jadi aku pengen jadi sutradara, tapi tiba-tiba saya tahu bahwa jadi sutradara kan harus pendidikan formal apa segala macam," kata Dian Sastro.
Tak kehabisan akal, Dian Sastro kembali mencoba peruntungannya untuk debut sebagai sutradara dengan memasukan lamaran sebagai asisten sutradara.
"Terus akhirnya aku pengen magang ada satu produksi film indie namanya Bintang Jatuh, dan saya melamar sebagai asisten sutradara. Tapi saat itu sudah ada asisten sutradara," papar Dian.
Alhasil Dian pun mau tak mau harus magang sebagai seorang aktor, hal ini rela dilakukan Dian karena dirinya diiming-imingi akan diajak melihat proses pembuatan film.
Baca Juga: MAY Bersiap! Park Jihoon Akan Comeback dengan Full Album
"Yang ada cuma peran untuk jadi Dona, aduh ya udah deh gak apa-apa, bayarannya cuma Rp 500 ribu, syutingnya cuma 7 hari ya anggap aja uang bensin, dalam hati oke gitu, maksudnya aku akan belajar cara proses pembuatan film indie gitu loh, tapi harus janji kasih akses untuk lihat cara bikin film," jelas Dian Sastro.
Rupanya, dari ketidak sengajaan tersebut lah namanya mulai dilirik produser hingga sutradara film-film terkenal untuk membintangi berbagai judul film layar lebar.
"Terus Rudi Soedjarwo kan, jadi saya kolaborasi di proyek ini ternyata proyeknya sukses terus jadi dapet tawaran peran di Pasir Berbisik, abis itu Ada Apa dengan Cinta, habis itu aku keceburnya jadi aktor," pungkas Dian Sastro.***( Vidia Elfa Safhira, Pikiran-Rakyat)
