LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina sejak bulan Februari semakin memanas.
Bahkan konflik yang terjadi di antara kedua negara tersebut, masih jauh untuk mencapai kata negoisasi.
Sejak pecahnya konflik di Ukraina, hampir sepertiga kapal tanker minyak milik perusahaan pelayaran terbesar Rusia di beberapa titik pindah tanpa melaporkan tujuan mereka.
Perusahaan milik negara Rusia Sovcomflot tidak memiliki informasi tujuan untuk 24 dari 76 kapal tanker minyak pada waktu yang sama pada bulan Maret dan April, Nikkei melaporkan pada 12 Mei, berdasarkan analisis data terbuka yang dikumpulkan.
Baca Juga: 7 Skil Yang Wajib Kamu Punya Di Era Masa Digital Salah Satunya Berpikir Kritis
Ini hampir lima kali lebih tinggi dari puncak kapal tanpa tujuan Sovcomflot pada tahun 2021, dan juga jauh lebih besar dari peningkatan maksimum sekitar 10% oleh operator pesaing lainnya selama periode waktu yang sama.
Kapal tanpa tujuan tertentu sering menunggu pesanan dari pemiliknya, tetapi mungkin juga menyembunyikan tujuan mereka untuk melakukan transaksi rahasia.
Sanksi Barat yang semakin ketat membuat kapal-kapal Rusia kesulitan menemukan pelabuhan untuk berhenti.
Baca Juga: Panas: Direktur Barcelona Tidak Pernah Membahas Antoine Griezman, Begini Penjelasannya