LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina sejak bulan Februari semakin memanas.
Bahkan konflik yang terjadi di antara kedua negara tersebut, masih jauh untuk mencapai kata negoisasi.
Juru bicara Kremlin pada 17 Mei mengatakan negara-negara Barat, termasuk AS, menjadi negara yang bermusuhan karena adanya perang campuran melawan Moskow.
"Perang campuran adalah apa yang terjadi sekarang, apa yang harus kita hadapi," kata Dmitry Peskov.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Laki-Laki Mencintai Pasangan dengan Tulus Karena Allah Jarang Disadari Banyak Orang
Menurutnya, perang ini tidak terbatas pada penasihat AS dan Inggris yang memberi tahu nasionalis Ukraina apa yang harus dilakukan dan bahwa mereka memberikan intelijen kepada Kyiv.
"Tidak. Ini perang diplomatik dan politik. Ada upaya untuk mengisolasi kita di dunia. Ini perang ekonomi," katanya.
Selain itu, Peskov menegaskan bahwa Rusia merujuk ke negara-negara ini secara damai, ketika menyebut mereka negara yang tidak bersahabat.
"Tetapi saya harus mengatakan bahwa mereka adalah negara yang bermusuhan, karena apa yang mereka lakukan," katanya.