PM Thailand Tetap Tidak Mau Mundur Walaupun Didemo Ribuan Rakyatnya

- 17 Oktober 2020, 10:24 WIB
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengeluarkan dekrit keadaan darurat
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengeluarkan dekrit keadaan darurat / Sanook.com/

LINGKAR MADIUN- Sudah 3 bulan berjalan, ribuan masa di Thailand turun ke jalan untuk menuntut mundur Perdana Menteriyaitu Prayuth Chan-ocha mundur dan meminta adanya amandemen pada konstiusi guna mengurangi kekuasaan dari Raja MahaVajiralongkorn.

Namun, walaupun didemo besar-besaran, sang Perdana Menteri Prayuth masih belum mau turun dari jabatannya. Ia akan bertahan walaupun banyak masyarakat yang menuntutnya untuk turun.

Akhirnya Pemerintah Thailand mengeluarkan peraturan mengenai larangan untuk melakukan perlumpulan lebih dari 5 orang pada Kamis, 15 Oktober 2020. Namun hal ini malah semakin menimbulkan emosi masyarakat karena dianggap membungkam aspirasi mereka.

Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa 5,4 Magnitudo, Tidak Berpotensi Tsunami

Baca Juga: BMKG Himbau Warga DKI Jakarta Potensi Hujan Disertai Kilat Petir Malam Ini

Bahkan pada Kamis sore, para pengunjuk rasa datang dengan masa yang lebih besar dan menjadi yang terbesar selama 3 bulan terakhir ini.

"Saya tidak akan mundur" Ujar Prayuth setelah menghadiri pertemuan kabinet darurat sebagaimana yang telah dikutip dari wartaekonomi.co.id 

"Pemerintah harus menerapkan status darurat. Kami harus menempuh jalan tersebut karena situasinya mulai berujung ke aksi kekerasan. Status darurat itu akan berlangsung selama 30 hari atau bisa kurang jika situasinya mereda" Ungkap Prayuth

Baca Juga: Kulit Kamu Berjerawat? Bahan Skincare ini Harus Dihindari

Halaman:

Editor: Ninna Yuniari

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x