Mahathir Mohamad Muak, Merasa Pandangannya Tentang Prancis Disalahartikan

- 31 Oktober 2020, 16:35 WIB
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. /Instagram/@chedetofficial/

LINGKAR MADIUN- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mathahir Mohamad yang sempat viral karena pernyataannya mengenai peristiwa di Prancis merasa disalahartikan oleh beberapa pihak sehingga keluar dari konteks sebenarnya.

Ia merasa tulisannya di blog yang berbunyi "Muslim berhak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis untuk pembantaian di masa lalu.". Tulisan tersebut berada pada bagian paragraf 12 dalam blognya tersebut.

"Saya benar-benar muak dengan upaya yang salah dalam menggambarkan dan mengambil keluar dari konteks apa yang saya tulis di blog saya kemarin," kata Mahathir melalui blog-nya di Kuala Lumpur, Jumat yang dikutip dari Antara.

Baca Juga: Ronaldo Sembuh Dari Covid-19 Setelah Juventus Dikalahkan Barcelona di Liga Champions.

Baca Juga: China Daratan Laporkan 33 Kasus Covid-19 Baru, Meningkat dari Sebelumnya 25 Kasus

Ia merasa beberapa pihak menyudutkannya dan membuat pernyataan tersebut mengisaratkan bahwa dirinya mempromosikan atau mendukung pembantaian yang ada di Prancis.

Mantan perdana menteri Malaysia tersebut juga menambahkan apabila para pihak yang menyalahartikan tersebut membaca secara keseluruhan maka tidak akan ada salah tafsir.

Dia menjelaskan bahwa ada kalimat yang sebenarnya berkesinambungan dengan pernyataan di paragraf ke-12 itu, yaitu:

"Tetapi pada umumnya kaum Muslimin belum menerapkan hukum mata ganti mata". Muslim tidak. Orang Prancis tidak boleh".

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x