Buntut Boikot Produk Prancis, Erdogan Diminta Tutup Pabrik Renault

- 1 November 2020, 20:47 WIB
ilustrasi perusahaan/pexels
ilustrasi perusahaan/pexels /

LINGKAR MADIUN- Semenjak kejadian kontroversi yang dilakukan Presiden Prancis immanuel Marcon, saat ini banyak negara sedang mengkampanyekan boikot terhadap produk-produk yang dijual dari negara Prancis.

Pasalnya sang Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan yang menyinggung umat muslim di seluruh dunia. Salah satu negara yang melakukan boikot dari produk-produk Prancis tersebut adalah Turki.

Kini boikot dari produk Prancis ini bahkan mulai merambah ke ranah otomotif. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Imbas Boikot Produk Prancis, Erdogan Ditantang Tutup Pabrik Renault yang Pekerjakan Enam Ribu Orang" dan dari hurriyetdailynews, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diminta oleh masyarakat untuk menutup pabrik Renault yang ada di Turki.

Baca Juga: Bansos 2021 Tak Semasif 2020, Fokus Pemerintah Pulihkan Ekonomi dan Vaksinasi

Pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) Kemal Kılıçdaroğl meminta Erdogan untuk melakukan hal tersebut. Kemal menjelaskan bahwa warga Turki bahkan tidak bisa membeli produk Prancis karena daya beli mereka yang menurun, alih-alih memboikot merek-merek ini.

Kemal meminta Erdogan untuk menutup pabrik Renault Prancis yang ada di Turki secepatnya. "Itu kalau dia bisa. Anda mengucapkan kata-kata ini (boikot produk Prancis, red) tetapi tidak mendukung adanya penutupan," jelas Kemal.

Jika memang benar Erdogan akan menutup pabrik Renault yang ada di Turki, maka itu adalah langkah yang besar.

Baca Juga: Perdana Menteri Kanada Tegaskan Menentang Presiden Prancis Emmanuel Macron

Pasalnya, Renault memiliki pabrik di kota Bursa, Turki dengan kapasitas produksi per tahun mencapai nyari 400 ribu mobil dengan lebih dari 900 ribu mesin.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x