Kopaska Temukan Organ Tubuh dan Diduga Potongan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

10 Januari 2021, 13:49 WIB
Temuan serpihan pesawat Sriwijaya Air di kedalaman 23 meter /Basarnas

LINGKAR MADIUN – Di hari kedua jatuhnya pesawat Sriwijaya Air,  tim penyelamat dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut menemukan organ tubuh manusia dari kedalaman 17-20 meter di bawah air, Minggu pagi, 1 Januari 2021.

Diduga bagian tubuh itu merupakan organ milik korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC register SJ 182 di Kepulauan Seribu. Bagian tubuh itu diangkat bersamaan dengan potongan puing pesawat.

Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa mengatakan temuan itu terjadi sekitar pukul 09.40 WIB.  "Masih banyak potongan di bawah air," tutur Edy Tirtayasa.

Baca Juga: Firasat Mbah Mijan Sebut Adanya Ledakan, Netizen Kaitkan Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Baca Juga: Viral Ramalan Mbak You Soal Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak dan Jatuh di Tahun 2021

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Pesawat berjenis Boeing 737-500 sempat melewati ketinggian 11.000 kaki dan menambah ketinggian di 13.000 kaki. Setelah itu,  hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Baca Juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182,Basarnas: 326 Personel Diterjunkan dengan 3 Metode Pencarian

Dalam pencarian itu, Satkopaska menerjunkan  empat tim. Masing-masing untuk membantu pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Satu tim berada di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933 dan dua tim berangkat menggunakan dua sea rider.

"Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018 lalu," tutur Edy.

Baca Juga: Kronologi Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air, Berikut Cerita Selengkapnya

Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media. Lalu KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Baca Juga: WADUH! Michelle Akan Bongkar Rahasia Al ke Andin, SINOPSIS IKATAN CINTA MINGGU 10 JANUARI 2021

Sementara itu, dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Saat ini masih dilakukan investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari keberadaan pesawat itu.

Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler