Mencegah Kerumunan Masyarakat, Pemkot Madiun Cabut Sementara PJU dan Layanan Wifi Gratis

22 Januari 2021, 10:13 WIB
Ilustrasi wifi gratis /klatenkab.go.id

LINGKAR MADIUN – Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota Madiun, Walikota Madiun Maidi menggelar konferensi pers akan terkait banyaknya kasus penularan Covid-19 di Kota Madiun. Hal itu dilakukan lantaran banyaknya tenaga medis di kota madiun banyak yang tepapar covid-19.

Upaya pemerintah kota Madiun dalam menekan angka penyebaran Covid-19 dengan terus melakukan patroli untuk menegakan displin protocol kesehatan.

Beberapa hari terakhir kasus covid-19 selalu bertambah 20 kasus di wilayah kota madiun yang mengakibatkan penuhnya ruang isolasi.

Penuhnya ruang isolasi membuat Pemerintah Kota Madiun berupaya akan membuka kembali ruangan darurat isolasi yang berkerja sama dengan PT KAI.

Baca Juga: Ramalan Harian Zodiak Gemini : Bisnismu Lancar, Saat yang Tepat Memperluas Relasi!

Baca Juga: Daerah Istimewa Yogyakarta Lakukan Pengetatan Secara Terbatas di Sektor Pariwisata

Maidi Mengatakan dalam Konferensi persnya, ‘’Beberapa waktu lalu, kita melakukan tracing massal, termasuk pasar dan mall. Dari itu 30 persen reaktif. Yang reaktif ini kita lakukan swab. Beberapa di antaranya positif. Tak heran, kalau beberapa hari belakangan ini jumlah kasus konfirmasi kita meningkat,’’

Lebih lanjut, upaya yang kita lakukan ini akan tak maksimal kalau masyarakat masih acuh. Masyarakat harus ikut bertanggung jawab, paling tidak bertanggung jawab menjaga diri dan keluarganya agar tidak tertular. Ungkap Maidi.

Dihimpun dari Diskominfo, data yang diterimanya, terdapat 2.400 lebih dokter dan perawat di Jawa Timur yang terpapar Covid-19. Puluhan lainnya telah meninggal dunia. Artinya, jumlah tenaga medis dan tenaga kesehatan berkurang karena isolasi mandiri. Sebaliknya, kasus semakin bertambah.

Dengan adanya penambahan kasus tersebut Pemkot Madiun melakukan langkah dengan mematikan beberapa fasilitas penerangan jalan dan layanan wifi gratis di beberapa tempat. Hal itu dilakukan agar para masyarakat tidak berkerumun pada malam hari dengan tujuan mengantisipasi penyebaran yang lebih besar.

Maidi menjelaskan, pemadaman wifi dan lampu penerangan jalan di jam tertentu. Lokasi layanan wifi yang biasa 24 jam penuh malah dijadikan tempat berkerumun. Karenanya, kebijakan pemkot mematikan layanan wifi mulai pukul 21.00.

Begitu juga dengan lampu penerangan jalan. Wali kota berharap masyarakat sudah tidak keluyuran lagi kalau lampu dipadamkam, dengan tujuan akan segera pulang kerumah dan istirahat.

‘’Vaksin belum sampai di sini. Artinya, Covid-19 belum ada obatnya. Karena belum ada obatnya, imun harus kuat. Karenanya, istirahat juga harus cukup. Jangan keluyuran tidak jelas seperti itu. Makanya pemerintah tegas agar masyarakat terlindungi,’’ Ungkap Maidi***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Madiun Today

Tags

Terkini

Terpopuler