3 Langkah saat Menghadapi Krisis Iklim Laut, Salah Satunya Merawat Terumbu Karang

1 Maret 2022, 20:58 WIB
Ilustrasi merawat terumbu karang. Salah satu cara untuk menghadapi krisis iklim laut. /Pixabay/Baechi

LINGKAR MADIUN – Krisis iklim laut memang sering terjadi di tengga waktu yang tidak bisa diprediksi. Semua akan tiba diwaktu entah kapan itu akan dialami.

Semua akan mengalami namun belum pasti krisi iklim itu terjadi. Krisis iklim laut ini biasanya mengakibatkan terjadinya perubahan suhu laut dan memburuknya ekosistem laut.

Sehingga hal ini bisa berdampak pada perekonomian global. Dampaknya bisa dirasakan dalam tiga industri berbasis laut, seperti terumbu karang, sektor perikanan tangkap, dan budi daya laut.

Baca Juga: 4 Cara Menjaga Keanekaragaman Hayati bagi Laut Indah dan Berseri

Diperkirakan bahwa laut Atlantik Utara dan Selatan, Pasifik Utara dan Selatan, serta Samudera Hindia akan mengalami penurunan stok ikan hingan mencapai angka tiga puluh persen pada tahun 2100.

Bahkan untuk terumbu karang sendiri yang masih memiliki 35,8 miliar secara global setiap tahunya dapat mengalami kerugian  ditafsir mencapai angka 90 persen.

Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @wriindonesia, perlu dilakukan penanganan secara langsung untuk meminimalisir kerugian dan krisi iklim. Bagaimana caranya? Simak ulasanya berikut ini.

Baca Juga: 5 Prioritas Pemulihan Laut Pasca Covid-19, Masyarakat Indonesia Harus tahu!

1. Berkoordinasi lintas batas untuk perikanan tangkap liar

Sector perikanan memang sangat berisiko dan sangat perlu dilakukan antisipasi sejak dini.

Pasalnya perubahan iklim tidak memandang waktu kapan terjadi. Maka dari itu antisipasi sejak dini sangat diperlukan.

2. Mengembangkan budi daya laut

Walaupun perubahan iklim diperkirakan akan menurunkan produktivitas budi daya laut yang berkelanjutan.

Baca Juga: 4 Jenis Hutan, Kamu Harus Tahu Perbedaannya

Maka dapat membantu mengurangi dampak negatif perubahan iklim terhadap jumlah ikan local.

3. Mengembangkan dan menjaga perekonomian berbasir terumbu karang

Wisata lau berpotensi sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Maka dari itu mengembangkan dan berinvenstasi pada kegiatan ekoturisme yang mengedepankan pariwisata berbasis konservasi dan edukasi garus diutamakan.

Menjaga hutan mangrove serta kebersihan wilayah laut sangat diutamakan.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler