Memaknai Ketaqwaan Kepada Allah SWT dengan Berqurban

27 Januari 2021, 21:34 WIB
Ilustrasi kehidupan di Arab /Pixabay

 

LINGKAR MADIUN - Ketika kita berqurban, jangan mengira yang diterima oleh Allah adalah daging atau darah hewan yang kita qurbankan.

Dan hanyalah kaum musryik yang membayangkan bahwa darah qurban tersebut akan membuat Allah senang.

Dan perlu diingat bahwa sesungguhnya yang diterima oleh Allah adalah keikhlasan dan ketaqwaan.

Allah memberi kekuasaan kepada kita atas makhluk lain, termasuk hewan dan mengizinkan kita untuk memakan dagingnya.

Baca Juga: Ingin Tetap Segar Walau Hanya Tidur Sebentar? Lakukan 4 Cara Ini

Daging hewan itu halal dimakan jika kita menyembelihnya dengan niat yang suci, seraya menyebut nama-Nya dengan khidmat ketika kita menyembelihnya.

Karena tanpa niat yang benar dan do’a yang baik, kita mungkin lupa betapa suci kehidupan yang dimiliki setiap makhluk yang bernyawa.

Melalui niat dan do’a yang kita panjatlkan, kita ingat bahwa kita menyembelih hewan tersebut tidak berdasarkan kekejian atau kekejaman.

Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Luncurkan Awan Panas 36 Kali

Diriwayatkan oleh Ibn Abi Hatim dari Ibn Juraij bahwa orang jahiliah biasa membaluri  Baitullah dengan daging unta dan darahnya.

Sahabat nabi SAW berkata “kita lebih berhak membaluri Baitullah”. Maka turunlah surah Al-Hajj ayat 37 untuk menegaskan bahwa Allah tidak akan menerima daging dan darah mereka melainkan hanya ketaqwaan yang bisa Allah terima.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 27Januari 2021, Angga dan Michele Resmi Pacaran?

Surah Al-Hajj yang artinya adalah :

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Dan selayaknya daging hewan qurban itu disedekahkan dan dibagikan kepada kaum muslim. Dan jika kita melakukan itu dengan kontrol yang baik dan tanpa didasari kerakusan untuk mengambil daging itu maka niscaya yang kita qurbankan dan kita berikan itu dicatat sebagai amal saleh.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Buku Asbabun Nuzul

Tags

Terkini

Terpopuler