LINGKAR MADIUN - Ketika seseorang menjadi publik figur, biasanya dia akan mempunyai banyak sekali penggermar. Bisanya, para penggemar ini merupakan orang-orang yang terus memberikan semangat dan pujian.
Salah satu permasalahan yang kemudian akan oleh publik figur atau bahkan masyarakat umum akan hadapi adalah adanya orang-orang yang tidak menyukainya. Keberadaan mereka disebut sebagai Haters.
Tentu saja tidak semua orang suka dengan apa yang kita lakukan, beberapa orang bahkan secara terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya pada kita.
Baca Juga: Apakah Pepaya Pilihan Sehat Untuk Penderita Diabetes? Simak Penjelasannya
Selanjutnya, bagaimanakah cara bijak untuk menanggapi Haters tersebut?
Ustadz Abdullah Gymnastiar (AA Gym) menjawab fenomena tersebut menurut pandangan islam, bahwa sebenarnya ujian yang paling berat itu adalah pujian, karena pujian biasanya cocok dengan apa yang disukai oleh nafsu.
Salah satu contohnya adalah pilihan antara Salat Tahajjud dengan Tidur. Mana yang kemudian lebih disukai oleh banyak orang? Tentu saja tidur.
Maka kemudian, pujian itu lebih berat daripada caci maki. Karena dengan dipuji, kita seakan merasa seperti apa yang disampaikan oleh orang yang memberikan pujian kepada kita.
Baca Juga: Apakah Pepaya Pilihan Sehat Untuk Penderita Diabetes? Simak Penjelasannya
Baca Juga: Resmi Bergabung dengan BH Entertainment, GOT7 Jinyoung Melanjutkan Sebagai Penyanyi dan Aktor Film
Sebaliknya, keberadaan seorang yang tidak suka kepada kita seperti terus menjadi pengingat bagi kita untuk kemudian selalu berhati-hati dan terus berbuat baik.
Oleh karena itu, harusnya seseorang bukan hanya mencintai seseorang yang memberikan pujian, tetapi juga mencintai seorang haters.
Bahkan yang mengatakan bahwa sebenarnya, orang yang suka memberikan kritik adalah pengawas jiwa kita yang tidak pernah tidur dan gratis. ***