Ternyata Ini, Bacaan Niat Puasa Sunnah Bulan Muharram, Arab dengan Latinnya 1442 H

20 Agustus 2020, 14:42 WIB
ilustrasi foto Tahun Baru Islam 1442H/ Pikiran Rakyat/ /

LINGKAR MADIUN- Tepat hari ini sudah, umat Islam di Indonesia sudah memasuki kalender baru 1 Muharram 1442 Hijriyah.

Mulainya tanggal dan bulan serta Tahun Baru Islam ini tentu disambut dengan refleksi semangat lagi dalam beribadah di tahun ini dibandingkan dengan tahun kemarin.

Salah satu amalan dan anjuran yang tak boleh ketinggalan dalam memulai lembaran baru di tahun 1442 Hijriyah ini adalah melakukan Puasa Sunah, seperti yang dianjurkan para nabi-nabi terdahulu.

Kalender Hijiriyah berbeda dengan kalender Masehi, dimana perthitungannya menggunakan metode rotasi bulan sebagai penanda hari. Jadi, dalam hal ini bergantinya hari dimulai pada saat matahari terbenam atau setelah Maghrib.

Dalam tradisi Arab kuno, 1 Muharram bulannya dinamakan Muharram karena berada di waktu-waktu yang dilarang oleh suku-suku Arab untuk saling berperang dalam situasi tahun dan lembaran baru Hijriyah.

Muslim di seluruh dunia yang beragama Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa pada bulan baru Muharram ini, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Hadits Anjuran Puasa Sunnah Muharram

Dalam beberapa riwayat hadits, Rasululullah menganjurkan kepada umatnya untuk melaksanakan puasa sunnah pada bulan Muharram. Para ulama menekankan juga keutamaan melaksanakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

حَدِيْثُ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ تَصُوْمُ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ثُمَّ أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِهِ حَتَى فُرِضَ رَمَضَانَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُفْطِرْهُ

Hadits Urwah, dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa saat zaman jahiliyah dahulu orang-orang Quraisy melaksanakan Puasa Asyura. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetap memerintahkan umatnya untuk melaksanakan puasa tersebut. Sampai turun kewajiban puasa Ramadhan.

Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa." (HR. Bukhari & Muslim).

حَدِيْثُ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َقَالَ فِي عَاشُوْرَاءَ: مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ لَمْ يَشَأْ لَمْ يَصُمْهُ

Hadits Ibnu Umar radhiyallahu "anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda tentang puasa Asyura: "Bagi yang ingin, silakan puasa, bagi yang tidak puasa juga tidak mengapa." (HR. Bukhari & Muslim).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR. Muslim).

Berikut bacaan niat Puasa Sunnah Muharramhari ke 1 dan untuk hari ke 2, ke 3, hingga sepuluh hari pertama di bulan Muharram.

نَوَيْتُ صَوْمَ مُحَرَّمٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shaoum muharrahmin sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: "Saya berniat berpuasa Muharram, sunnah karena Allah Ta’ala".

Sebelumnya artikel ini telah tayang di PotensiBisnis.Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Berikut Niat Puasa Sunnah Hari ke-1, 2, 3 hingga 10 Hari Pertama Bulan Muharram(Pipin L Hakim/PotensiBisnisPR).

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Potensi Bisnis

Tags

Terkini

Terpopuler