LINGKAR MADIUN - Menurut ajaran Islam puasa sunnah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Menurut ajaran Islam dengan melaksanakan puasa sunnah seseorang dapat mendapatkan beberapa keuntungan yaitu keuntungan untuk menjadi orang-orang yang disayangi Allah serta mendapatkan pundi pahala.
Dengan puasa sunnah seseorang bisa sehat dan kuat.
Menurut Nabi Muhammad SAW, Allah mencintai orang beriman yang sehat dan kuat daripada daripada orang beriman yang lemah (HR Muslim dari Abu Hurairah ra).
Baca Juga: 6 Tips Latihan kesadaran dalam Menjalani Kehidupan, Salah Satunya Mengakui Emosi
Baca Juga: Inilah Ramalan Karakter Orang Golongan Darah O Yang Diyakini Orang Jepang Bisa Jadi Orang Hebat!
Salah satu puasa sunnah yang dikenal dalam ajaran islam yaitu puasa senin kamis.
Nah pada kesempatan kali ini tim lingkar akan menjelaskan terkait keutamaan puasa sunnah yaitu Puasa Ayyamul Bidh.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan Puasa Hari-hari Putih, puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan Qamariyah.
Baca Juga: Menkes Gunakan Data KPU Untuk Vaksinasi, Tito Beri Apresiasi
Para ulama mengatakan bahwa umat Islam disunnahkan berpuasa dalam sebulan tiga kali.
Puasa yang lebih utama adalah dilakukan puasa itu pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qamariyah).
Puasa itu disebut puasa ayyamul bidh (puasa hari-hari putih), karena pada malam-malam tersebut bulan purnama tengah bercahaya dengan cahaya (rembulan) yang putih.
Baca Juga: 6 Tips Latihan kesadaran dalam Menjalani Kehidupan, Salah Satunya Mengakui Emosi
Baca Juga: Inilah Ramalan Karakter Orang Golongan Darah O Yang Diyakini Orang Jepang Bisa Jadi Orang Hebat!
Para ulama juga menegaskan bahwa keutamaannya adalah: “pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun.” Sebagaimana sabda Rasulullah shallallâhu alaihi wa sallam berikut:
"Berpuasa tiga hari setiap bulan sama dengan berpuasa sepanjang tahun dan hari-hari putih itu adalah tanggal 13, 14 dan 15." (Hadits Riwayat An-Nasai, Sunan an-Nasai, juz IV, hal. 221, hadits no. 2420. Dihasankan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, dalam kitabnya “Al-Jâmi ash-Shaghir Wa Ziyâdatuh”, juz I, hal. 730, hadits no. 7296).
Niat puasa Ayyamul Bidh adalah “Nawaitu Shauma Ghadin Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.”
Baca Juga: Menkes Gunakan Data KPU Untuk Vaksinasi, Tito Beri Apresiasi
Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.***