Network
“Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS Ar-Rahman:15)
Ayat yang ditafsirkan oleh Ibnu Abbas, beliau menyatakan bahwa ujung api adalah ujung gejolak api, sedangkan ujung gejolak api adalah udara panas yang keluar dari api.
Ketika jin masuk ke dalam tubuh manusia, ia langsung menuju ke otak dan melalui otak tersebut ia mampu mempengaruhi bagian mana pun anggota tubuh manusia.
Manusia yang dicintai jin haruslah menolak hal tersebut, ketika manusia menolak maka jin akan mendzalimi orang tersebut, sehingga dosanya ada pada jin.
Syaikhul Taimiyah dalam Majmu Fatawa menjelaskan perkara tersebut, beliau berkata:
“Jika mereka masuk ke dalam tubuh manusia dengan sebab syahwar, hawa nafsu, atau jatuh cinta maka ini termasuk tindakan keji yang Allah haramkan. Sebagaimana itu juga diharamkan antar sesama manusia, Meskipun keduanya saling suka. Sehingga dosanya lebih berat jika itu dipaksa. Dia salah karena melakukan perbuatan keji dan kezaliman. Jin juga mendapatkan aturan ini dan mereka tahu bahwa itu kekejian yang haram”.
Hal kedua yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan jin adalah berdzikir. Keutamaan dzikir telah diabadikan dalam hadist.
Dari Usman bin Affan RA, beliau mendengar Nabi SAW bersabda:
Barang siapa yang setiap pagi dan sore membaca doa “Bismillahiladzi laa yashru ma’asmihi syai fil ardh wa laa fi samaa’i wa hu wa sam’il aliim” (Dengan nama Allah, di mana segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya bersama dengan nama-Nya) Dan Dia-lah zat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Sebanyak tiga kali, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakan dirinya (HR Tirmidzi)
Langkah selanjutnya adalah menghindari tidur tanpa busana, kalaupun mengganti baju haruslah membaca bismillah. Hal tersebut diperingatkan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW dari Abu Said Al-Khudri RA.
