Menguak Kisah Buraq dalam Peristiwa Isra Mi'raj: Aku Sudah Mendengar Nama Muhammad Sejak 40 Ribu Tahun Lalu

- 11 Maret 2021, 17:00 WIB
Menguak Kisah Buraq dalam Peristiwa Isra Mi'raj: Aku Sudah Mendengar Nama Muhammad Sejak 40 Ribu Tahun Lalu
Menguak Kisah Buraq dalam Peristiwa Isra Mi'raj: Aku Sudah Mendengar Nama Muhammad Sejak 40 Ribu Tahun Lalu /PIxabay/

 

LINGKAR MADIUN - Peristiwa Isra 'Mi'raj sendiri termasuk dalam kategori pengetahuan sejarah sejak terjadi berabad-abad yang lalu. Oleh karena itu, cara dasar untuk menanggapinya adalah dengan berpikir. Mengenai kisah sejarah Isra 'Mi'raj, ada bagian yang menarik untuk diungkap.

Ini tentang sosok Buraq yang dikenal sebagai tunggangan Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa lukisan yang dilukis oleh seniman Kairo, Buraq divisualisasikan sebagai hewan yang mirip dengan kuda, berkaki empat, berkepala manusia dan memiliki sepasang sayap.

Utsman bin Hasan al-Juwairi dalam bukunya "Durrah al-Wa'idhin" menyatakan, Mi'raj disebabkan oleh kebanggaan bumi atas langit.

Bumi: "Aku lebih baik darimu. Karena Allah SWT menghiasi aku dengan tanah, lautan, sungai, pohon, gunung, dll."
Langit: "Aku lebih baik darimu. Karena aku punya matahari, bulan, planet, gugus bintang, dan surah."

Bumi: "Aku memiliki rumah tempat para rasul, nabi, orang suci, dan orang percaya mengunjungi dan melakukan tawaf."
Langit: "Aku memiliki Baitul Makmur di mana para malaikat melakukan tawaf. Ada juga surga di dalam diri saya di mana roh-roh bersemayam bagi para nabi, rasul, orang suci, dan orang-orang saleh."

Bumi: "Sesungguhnya para rasul, penutup para nabi, kekasih Tuhan semesta alam, dan ciptaan yang paling penting dan sempurna ada di dalam diriku. Ajarannya berlaku di pangkuanku."

Baca Juga: Kenali Dini 7 Tanda Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Merasa Kembung Hingga Sakit Punggung

Baca Juga: Resmi! Kartu Prakerja Gelombang 14 Dibuka: 7 Tahapan Program Kartu Prakerja

Setelah mendengarkan bumi, langit terasa dikalahkan dan kemudian menjadi sunyi dan dia mengeluh kepada Tuhan.

Langit: "Ya Tuhanku, Engkau mengabulkan ketika seseorang memintamu. Aku dikalahkan oleh jawaban dari bumi. Oleh karena itu, aku bertanya kepadamu apakah Muhammad dibangkitkan kepadaku. Dengan demikian, aku akan menjadi mulia seperti kemuliaan dan kebanggaan bumi karena keanggunannya. "

Allah mengabulkan keinginan langit sambil mengungkapkan kepada Jibril,"Pergi ke surga. Ambil Buraq, lalu pergi ke Muhammad! "Jibril kemudian pergi.

Jibril melihat 40.000 Buraq di dahinya dengan nama Muhammad tertulis di taman surga. Di antara mereka, Jibril melihat seorang Buraq yang kepalanya berkilauan cerah dan air mata mengalir.

Jibril: "Ada apa denganmu, Buraq?"
Buraq: "Wahai, Jibril. Memang aku sudah mendengar nama Muhammad sejak 40.000 tahun yang lalu. Aku jatuh cinta dengan pemilik nama tersebut dan selalu merindukannya. Itu membuatku tidak perlu makan atau minum api kerinduan. "

Baca Juga: Mengejutkan! Inilah 3 Kebohongan Nabi Ibrahim AS yang Pernah Diucapkan, Simak Ulasannya

Baca Juga: Pemprov Jatim - Ubaya Jalin Kerjasama, Dorong Digitalisasi Dunia UMKM

Jibril: "Aku akan membawamu bertemu dengannya."
Jibril kemudian mengambil Buraq dari surga dan membawanya ke Nabi Muhammad SAW. "

Berdasarkan penjelasan di atas, Buraq dikisahkan sebagai penghuni surga. Di antara 40.000 Buraq di taman surga, hanya ada satu Buraq yang dibawa Jibril untuk menemui Nabi Muhammad SAW.

Buraq yang mencintai dan merindukannya dengan hanya mendengar namanya tanpa mengenalnya sebelumnya. Ketulusan cinta yang besar kepada Nabi Muhammad SAW kemudian menjadi kenyataan ketika Buraq akhirnya dipertemukan dengannya.

Dalam asal kata, Buraq secara leksikal berarti petir. Dalam Fisika, petir adalah cahaya yang memiliki kecepatan tinggi sehingga sulit untuk dilihat. Buraq dalam Isra'event kemudian dijelaskan dengan menggunakan teori Annihilation. Sebuah teori dalam Fisika Kuantum yang menjelaskan reaksi pembentukan energi yang sangat besar akibat tumbukan antara materi dan antimateri.

Reaksi pemusnahan terjadi ketika massa materi di tubuh Nabi Muhammad SAW terhapus oleh massa antimateri yang diilhami oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril, keduanya bertabrakan dan kemudian menghilang membentuk energi baru yang lebih besar yang dikenal sebagai Buraq, atau dalam istilah fisika berpasangan dengan sinar gamma.

Karena konsep persamaan massa dirumuskan oleh Einstein, materi dalam kondisi tertentu dapat diubah menjadi energi, dan sebaliknya. Setiap benda berwujud di alam semesta terdiri dari bahan submikroskopis yang disebut atom, yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron, dan setiap materi memiliki antimateri di dalamnya.

Baca Juga: Inilah Sosok Nabi yang Mampu Menahan Matahari serta Menjadi Kepercayaan Nabi Musa! Simak Kisahnya

Baca Juga: Kalah! Barcelona Gagal Melaju ke Perempat Final, Navas Jadi Sang Penyelamat PSG

Perspektif ini menunjukkan bahwa Buraq bukanlah subjek lain yang menyampaikan Nabi Muhammad SAW dalam Isra 'nya, tetapi merupakan bagian dari dirinya sendiri. Dengan kata lain, dia menjalankan Isra 'dan Mi'raj dengan segenap tubuh, roh, dan jiwanya.

Karena kecepatan Buraq yang sangat tinggi, orang-orang di sekitar Nabi Muhammad SAW tidak menyadari peristiwa Isra-Mi'raj. Oleh karena itu, peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa suprarasional yang banyak disangkal oleh orang-orang kafir karena tidak dapat dirasakan.

Isra' sebuah perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa yang memiliki jarak 1500 km atau 15 x 105m dapat ditempuh dalam jarak 0,005s oleh Nabi Muhammad SAW bersama dengan Malaikat Jibril dengan menggunakan Buraq (cahaya) dengan kecepatan 3 x 105 km/s.

Sedangkan dalam ayat di atas disebutkan bahwa jarak tempuh yang harus dicapai dalam 5 x 104 tahun hanya dapat dicapai dalam beberapa waktu dalam semalam. Jika dihitung secara matematis menggunakan rumus kecepatan pada Fisika maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut.

Dengan demikian, lamanya waktu yang dibutuhkan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan Isra'i Miraj adalah 5256.005 s atau 5270.405 s, kurang lebih 1,5 jam.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Academic Journal of Islamic Studies Karya Himatul Istiqomah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x