Network
LINGKAR MADIUN- Doa adalah senjata bagi seorang mukmin. Mukmin yang tengah berdoa seperti mengetuk pintu langit agar semua harapan dapat terwujud.
Segala permohonan seorang hamba kepada Rabb-Nya demi meraih karunia-Nya, dipanjatkan melalui doa, memohon rahmat dan kebaikan disertai sikap merendahkan diri atau tawadhu dan senantiasa mengaggungkan Tuhan.
Baca Juga: Ketahui 9 Penyebab Utama Rezeki 'Seret', Simak Apa Saja! Jangan Sampai Ada Pada Diri Kita
Bukan hanya itu, doa juga merupakan perintah langsung dari Allah kepada semua hamba-Nya yang memiliki keinginan dan harapan.
Allah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada hamba-Nya untuk memohon ampunan. Namun Allah hanya membolehkan setiap doa tertuju padanya, bukan pada yang lainnya, karena hanya Allah yang memiliki kuasa untuk mewujudkan segala sesuatu.
Perintah tersebut merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Doa menjadi sarana seorang hamba berinteraksi langsung dengan Rabb-Nya. Dengan doa pula seseorang dapat meraih ketenangan jiwa, kedamaian maupun kesejahteraan hidup.
Rasulullah SAW bersabda:
“Doa adalah senjata orang yang beriman, pondasi agama dan cahayanya langit dan bumi.”
Rasulullah SAW sudah mengajarkan banyak sekali doa bagi umat Islam.Misalkan doa saat akan makan, memulai perjalanan, berlindung dari dosa dan kemaksiatan, terhindar dari bencana hingga meraih rezeki berkah dan berlimpah.
Namun demikian, ada doa yang dilarang oleh Rasulullah SAW. Doa ini tidak boleh diucapkan oleh semua orang, larangan ini terkait dengan adab dalam berdo’a.
Baca Juga: Doa Penenang Hati! Kesedihanmu Bakal Menghilang Cukup Baca Ini 15 Menit Saja, Dijamin Mustajab
Di antara sekian adab, beberapa diantaranya seseorang harus meyakini Allah akan mengabulkan doanya, selalu berprasangka baik kepada Allah saat berdoa, khusyu’ memuji Allah, bersholawat kepada Rasulullah SAW, menghaap kiblat, memohon ampun dan lain sebagainya.
Sedangkan doa yang dilarang yaitu doa yang isinya terkesan menghina Allah. Lafal doa yang dilarang tersebut adalah:
“Allahumagfirli insyi’ta, Allahummarhamni insyi’ta.”
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah aku jika Engaku berkenan, Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau berkenan.”
Lafal tersebut mengandung makna penghinaan kepada Allah dengan mengatakan “Jika Engkau berkenan.” Sama dengan menganggap Allah SWT tidak akan mengampuni atau merahmati hamba-Nya.
Baca Juga: Kapolri : Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Kelompok JAD Jaringan Filipina
Hal tersebut bertentangan dengan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dalam hadist qudsi dijelaskan, rasa sayang Allah kepada hamba-Nya mendahului murka-murka-Nya sehingga Allah lebih suka menyayangi dan mengampuni hamba-Nya.
Maka, jangan pernah melafakan seperti doa tersebut. Yakinlah bahwa Allah SWT akan menganbulkan segala permintaan kita.
Demikianlah lafal doa yang dilarang oleh Rasulullah SAW. Semoga pembahasan tersebut dapat bermanfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal ‘alamin.
Wallahu a’lam bishawab.***
