Sebuah Kabut Disebut Jadi Salah Satu Tanda Kiamat yang Berbahaya di Akhir Zaman, Simak Kisahnya

- 13 April 2021, 15:28 WIB
Ilustrasi kabut yang menyelimuti
Ilustrasi kabut yang menyelimuti /Pexels/

Abdullah pun duduk dan berkata dengan marah,”Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Allah, siapa di antara kalian mengetahui sesuatu, hendaklah ia berbicara sesuai pengetahuannya. Sebaiknya bila ia tidak tahu, hendaklah ia berkata, “Allah lebih tahu, Allah mengetahui orang yang mengucapkan Allah lebih tahu tentang hal yang tak diketahuinya.”

Allah berfirman kepada Nabi SAW, “Katakanlah (Hai Muhammah) Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-ada.” (QS.Shad:86)

Baca Juga: Resep Membuat Klepon yang Mudah Dijamin Rasanya Nikmat dan Cocok untuk Takjil Berbuka Puasa

Ibnu Katsir memilih bahwa tanda kabut belum terjadi. Beliau menguatkan pendapatnya dengan hadist Abu Malik al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Tuhanmu memperingatkan tiga hal kepadamu. Pertama, kabut yang menimpa kamu mukmin seperti pilek dan juga menimpa orang kafir. Kabut itu mengepul sampai-sampai keluar dari setiap organ pendengarannya. Kedua, hewan melata. Ketiga Dajjal.”

Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi, Wapres Ma'ruf Amin Berikan Pesan Penting Ini Kepada Masyarakat!

Imam Nawawi berkata, dan memperkuat pendapat bahwa kabut mengenai nafas orang-orang kafir, dan menimpa mukmin dalam bentuk pilek, dan itu belum terjadi. Tanda ini akan terjadi menjelang hari kiamat.

Dalam kitab Bad’ al-Khalq, pendapat ini disebut, sekaligus membantah pendapat Ibn Mas’ud. Sebenarnya itu ungkapan bencana kekeringan yang melanda kaum Quraisy, sehingga mereka melihat sebentuk kabut antara mereka dan langit.

Baca Juga: 4 Minuman Sehat yang Cocok Untuk Melepas Dahaga Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya Es Teh Kembang Sepatu

Segolongan ulama berpendapat dengan Ibn Mas’ud. Ada juga pendapat lain dari Hudzaifah, Ibn Umar dan Hasan. Hudzaifah meriwayatkan dari Nabi SAW bersabda bahwa kabut itu akan berada di bumi selama empat puluh hari. Karenanya, dalam rangka mempertemukan perkataan-perkataan ini, dapat diajukan bahwa bisa jadi ada dua kabut.

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Youtube Ensiklopedia Al Fatih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x