Lingkar Madiun- Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al Saud adalah astronot pertama yang shalat dan membaca Al-Qur’an dalam kondisi 0 gravitasi. Dengan posisi melayang sangat sulit untuk mengetahui apakah mereka sudah menghadap ke mekkah sebagai kiblat shalat.
Maka, Salman harus mengikat kakinya agar bisa sujud. Meskipun pada akhirnya posisi Salman tidak sempurna.
“Saya yakin bahwa manusia bisa berdoa kapan saja dan dengan keadaan apapun,” ujar Salman.
Hal serupa juga dirasakan oleh astronot pertama yang berasal dar Malaysia yaitu Sheikh Muszaphar Shukor. Ia pergi keluar angkasa pada 10 Oktober 2007 lalu dengan menumpang pesawat luar angkasa Rusia.
Perjalanan Shukor keluar angkasa selama 6 hari juga bertepatan dengan bulan Ramadhan. Tak ingin meninggalkan kewajiban, Shukor tetap ingin menunaikan shalat.
Namun lagi-lagi kendala menghantamnya karena posisi kiblat yang berubah dalam hitungan detik. Arah Ka’bah bahkan bisa berubah 180 derajat hanya dalam sekali shalat.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Inilah Surat Pendek Penghantar Masuk Surga! Patut Diamalkan
Pada akhirnya Lembaga Antariksa Malaysia pun turun tangan dan menggelar sebuah konverensi yang menghadirkan sekitar 150 ilmuwan Islam dan mencari jalan keluarnya.