Lingkar Madiun- Pada 17 Hijriyah yakni sekitar 639 M di suatu negeri baru muncul satu wabah penyakit (tha’un) di Amwas Palestina (Syam). Para sejarawan muslim klasik tidak ada yang melewatkan peristiwa wabah dahsyat tersebut.
Wabah tha’un yang menyebar di Amwas merupakan penyakit kulit mematikan yakni sejenis penyakit kusta atau lepra ynag berasal dari virus yang awalnya menyerang hewan ternak. Orang yang terjangkit akan muncul luka pada kulitnya.
Wabah tersebut sangat cepat menyebar di seluruh negeri syam, banyak manusia yang terjangkit sehingga dalam tempo singkat puluhan ribu jiwa meninggal dunia.
Ketika Rasulullah SAW masih hidup beliau pernah berpesan kepada para sahabat terkait wabah mematikan tersebut. Para sahabat pun kembali teringat pesan tersebut saat wabah tersebut menyebar.
“Jika kalian mendengar tentang wabah (tha’un) di suatu negeri, maka janganlah kamu memasuki negeri itu. Apabila kalian berada di negeri yang terjangkit wabah itu, maka janganlah kalian keluar darinya karena hendak melarikan diri darinya.” (HR. Muslim).
Para sahabat yang hidup di masa tersebarnya wabah tha’un mematuhi sabda Rasulullah SAW. Pada masa abad ke-7 belum ditemukan penemuan mutakhir dalam ilmu kedokteran.
Di abad ke-7, ilmu kedokteran belum maju seperti abad ke-20 dan abad ke-21, vaksin untuk penyakit menular seperti cacar belum ditemukan oleh dunia kedokteran. Namun di masa itu, Rasulullah SAW telah memberikan suatu solusi.