Prinsip Bisnis Sahabat Abdurrahman bin Auf yang Kekayaannya Melebihi Elon Musk

- 6 September 2021, 07:30 WIB
Makkah. Prinsip bisnis sahabat Abdurrahman bin Auf yang kekayaannya melebihi Elon Musk.
Makkah. Prinsip bisnis sahabat Abdurrahman bin Auf yang kekayaannya melebihi Elon Musk. /dok. Saudi Press Agency

LINGKAR MADIUN - Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang mulia, Abdurrahman bin Auf, memang dikenal akan kekayaan hartanya.

Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang sahabat yang memang berasal dari keluarga saudagar kaya raya.

Saking kayanya, harta kekayaan Abdurrahman bin Auf dilaporkan melebihi orang terkaya di dunia saat ini, Elon Musk.

Baca Juga: 5 Zodiak Punya Rute Jalan Menuju Kaya yang Jelas, Bisa Tahu Masa Depan Lebih Hebat dari Paranormal

Elon Musk menjadi orang terkaya karena memiliki perusahaan Tesla dan Space X.

Adapun untuk Abdurrahman bin Auf, beliau radhiyallahu 'anhu memiliki beberapa unit usaha yang berkaitan dengan urusan perdagangan.

Abdurrahman bin Auf memiliki harta emas dan berbagai aset lainnya yang apabila dinilaikan dengan nilai tukar zaman sekarang akan mengalahkan kekayaan Elon Musk.

Baca Juga: Ramal Virus Baru Bakal Muncul Saingi Covid-19, Indigo: Menyerang Paru, Telinga, Hingga Jaringan Kulit?

Dengan kekayaan sebanyak itu, Abdurrahman bin Auf ternyata mempunyai prinsip-prinsip bisnis dalam berdagang.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Life in Saudi Arabia, Abdurrahman bin Auf menceritakan tiga prinsip yang membuatnya bisa sukses.

Tiga prinsip utama bisnis menurut Abdurrahman bin Auf adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Ramal Kondisi Indonesia di Akhir Tahun 2021, Indigo: Ada Sebuah Keputusan Besar Bakal Dibatalkan?

1. Tidak menjalankan riba

Abdurrahman bin Auf tidak pernah menjalankan riba atau yang sekarang bahasnya diperhalus menjadi bunga.

Abdurrahman bin Auf memiliki keyakinan yang sangat kuat, bahwa apa yang diberikan Allah Azza wa Jalla akan jauh lebih besar daripada mencari untung melalui riba.

Baca Juga: Ada Tamu Saat Sedang Sholat, Apa yang Harus Dilakukan? Simak Ulasannya

2. Mengejar kuantitas barang

Abdurrahman bin Auf memang tidak mengejar untung yang tinggi, namun beliau radhiyallahu 'anhu mengejar banyaknya barang yang akan dijual.

Abdurrahman bin Auf seringkali berdagang kurma dengan orang-orang Persia maupun Suriah tanpa meminta untung yang besar.

Baca Juga: Luar Biasa, Daun Ini Punya Sejuta Manfaat Kesehatan Bagi Kulit Hingga Pencernaan! Simak Kandungannya

Tapi karena kuantitas barang yang dijual-belikan dalam jumlah yang besar, maka keuntungannya pun juga sangat besar.

Abdurrahman bin Auf yang tidak meminta untung tinggi, membuat banyak sekali permintaan dari Persia dan Suriah.

Hal tersebut berimbas pada kesejahteraan petani-petani kurma di Makkah dan Madinah.

Baca Juga: Tanda Lahir Berbentuk Tidak Beraturan dan Warna Mencurigakan Justru Berbahaya, Ketahuilah Gejala Awal Kanker

Cara berbisnis Abdurrahman bin Auf juga ditiru oleh China di masa sekarang di mana mereka mengejar kuantitas produksi daripada kualitas.

3. Berkredibilitas tinggi

Abdurrahman bin Auf menekankan pentingnya kredibilitas dalam berdagang. Dalam bisnis tidak diperkenankan untuk menipu orang lain.

Baca Juga: Penderita Anemia yang Terinfeksi Virus Covid-19 Bisa Alami Kondisi Parah 3 Kali Lipat? Begini Faktanya

Andaikata ada barang yang buruk ataupun produksi yang cacat, Abdurrahman bin Auf mengharuskan pedagang untuk tetap terbuka, tanpa perlu menutup-nutupinya.

Abdurrahman bin Auf percaya, bahwasanya hubungan bisnis dengan manusia adalah sama dengan berhubungan bisnis dengan Allah Azza wa Jalla.

Berbisnis dan berhubungan baik dengan manusia, sama halnya berhubungan baik dengan Allah Azza wa Jalla. Menipu manusia, berarti itu juga menipu Allah Azza wa Jalla.

Baca Juga: Seram, Ramalan Tsunami Raksasa Akan Terjang Pesisir Selatan Jawa, Nyaris Terjang Istana Presiden?

Dengan ketiga prinsip tersebut, Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu sahabat nabi yang kaya raya.

Dengan kekayaannya itu pula, Abdurrahman bin Auf mampu memberikan sumbangsih jariyahnya terhadap perkembangan awal Islam di masa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah