Network
LINGKAR MADIUN - Tidur merupakan sebuah cara untuk kita mengistirahatkan tubuh yang sudah seharian beraktivitas. Biasanya anggota tubuh akan kembali lagi segar setelah terlelap pada malam hari. Ajaran Islam sendiri sudah memiliki aturan dan adat tersendiri dalam urusan tidur.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya agar selalu menghadap ke kanan ketika akan tidur. Posisi tidur seperti ini tidak hanya sekedar sunnah. Namun ternyata memiliki khasiat jika dikaji secara medis.
Selain posisi tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ada juga posisi tidur yang sangat dimurkai Allah subhanahuwata'ala bahkan disebutkan bahwa posisi tersebut merupakan ciri-ciri penghuni neraka.
Ternyata posisi yang dilarang dan juga dimurkai Allah adalah tidur tengkurap, hal ini dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hadistnya ketika beliau mendatangi sebuah masjid kala itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat seorang umatnya yang tinggal di Masjid Nabawi sedang tertidur dengan posisi tengkurap.
Baca Juga: Ingin Pecahkan Rekor Ronaldo, Romelu Lukaku: Jangan Pernah Bandingkan Saya dengan Cristiano Ronaldo
Baca Juga: Bikin Geger! 2 Zodiak Ini Tak Hanya Mendapatkan Gaji Fantastis, Cuan Tambahan pun Mengalir Deras
Kisah ini diriwayatkan oleh al-ghifari, salah seorang yang tinggal di Masjid Nabawi berkata: "aku tidur di masjid pada akhir malam kemudian ada orang yang mendatangiku sedangkan aku tidur dengan posisi tengkurap lalu orang itu berkata, 'bangunlah dari tengkurap penuh karena tidur yang demikian adalah tidurnya orang-orang yang dimurkai Allah.'
Kemudian aku angkat kepalaku maka ketika kulihat Ia adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Maka akupun kemudian bangkit (HR Bukhari). Dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa posisi tidur tengkurap adalah posisi tidurnya para penghuni neraka.
Hdits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang artinya "tidur tengkurap adalah posisi tidurnya penghuni neraka." Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tentu saja tidak akan pernah melarang sesuatu hal jika tidak ada hal yang membahayakan bagi manusia.
