Network
LINGKAR MADIUN - Dalam Islam, seseorang tidak akan menanggung dosa milik orang lain.
Kaidah tersebut disampaikan Allah di dalam firmannya yang tertera di surah al-An'am: 164, al-Isra: 15, Fathir: 18, dan az-Zumar: 7.
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
"Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain."
Baca Juga: MasyaAllah, Orang Tua yang Memiliki Anak Perempuan Akan Diberikan Ganjaran Besar Ini
Meskipun begitu, seseorang bisa terkena cipratan dosa yang dilakukan oleh orang lain, seperti dosa istri ke suami.
Sebagai contoh, istri tidak mau menutup auratnya ketika ke luar rumah, dan sang suami membiarkannya.
Apabila suami diam saja tanpa memberikan nasihat, maka suami terkena cipratan dosa istri yang tidak menutup aurat.
Baca Juga: Disebutkan oleh Ibnu Abbas, Gunung yang Ada di Armenia Ini Diyakini Sebagai Tembok Yakjuj dan Makjuj
Dalam Islam, tindakan pembiaran suami ini disebut dengan dayyuts yang berarti lelaki tanpa rasa cemburu.
Seorang suami dayyuts akan masuk neraka sebagaimana hadits yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
"Ada tiga orang yang tidak akan Allah lihat pada hari kiamat, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru gaya lelaki, dan dayyuts." (HR. Ahmad 6180).
Baca Juga: Mengenal Ciri Fisik Nabi Isa Alaihi Salam, Nabi yang Akan Membunuh Dajjal di Akhir Zaman
Selain dosa istri, seorang suami juga bisa terkena cipratan dosa yang dilakukan oleh anak perempuannya.
Oleh karena itu, suami sebagai kepala keluarga harus senantiasa menasehati istri dan anak-anak perempuannya agar menjauhi segala perbuatan maksiat.
Apabila sudah dinasehati, dan mereka tetap membangkang, maka kategori dayyuts sudah terlepas dari suami tersebut. ***
