Pada 2015, Charlie Hebdo mengejek bahwa larangan wanita Muslim memakai parfum karena muslim dicap tidak adil bagi wanita dan berbau busuk.
Walau dikecam seluruh tokoh agama, Charlie Hebdo tetap mengejek larangan memakai parfum bagi wanita.
Hingga pada tahun 2016, sebuah artikel dari Scientific American, The Guardian, hingga The Independent menemukan fakta mengejutkan.
Artikel itu menyebutkan bahwa industri parfum yang berkiblat di Prancis sering menggunakan bahan kimia berbahaya.
Bahan kimia itu adalah Paraben, Phthalates, Isopropyl alcohol, Musk ketone, Benzyl Acetate, Methylene Chloride, dan masih banyak senyawa berbahaya.
Yang paling berbahaya adalah Paraben dan Phthalates, yang berguna untuk membuat wangi parfum tahan lama.
Menurut riset dari tahun 2016 hingga 2020 kemarin, 75 persen merk parfum wanita mengandung Paraben dan Phthalates.
Baca Juga: 7 Sunnah Rasul Sebelum Tidur, Ikhtiar dan Amalkan Agar Terhindar Dari Mimpi Buruk
Jika terhirup setiap hari, kedua bahan di atas dapat menganggu fungsi endokrin, menyebabkan gangguan rahim, gangguan kesuburan, hingga kanker rahim dan kanker payudara.