LINGKAR MADIUN-Kehadiran media sosial membawa pengaruh luar biasa dalam dunia komunikasi . Fasilitas era digital yang diharapkan bisa memudahkan siapapun berinteraksi atau sekedar mendapatkan informasi dari seluruh dunia , kini justru banyak terselip barang-barang “ sampah” yang sangat mencemaskan.
Sebagian oknum tidak bertanggungjawab menyalahgunakan kecanggihan teknologi sebagai sarana menghasut orang melalui hoax, fitnah, dan disinformasi. Kecepatan pengiriman pesan dengan sekali klik “share”pada grup-grup dunia maya semakin memperbanyak kesimpang siuran informasi.
Di satu sisi kredibilitas sebuah perusahaan media seringkali dipertanyakan karena memuat berita sensasional atau hanya mengekspose segala sesuatu yang berdampak buruk pada psikis seseorang. Dan sayangnya masih banyak juga masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam berliterasi media. Sehingga cenderung menerima kabar apapun secara “mentah-mentah”.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Syekh Ali Jaber Ditusuk Pria Misterius di Lampung, Begini Kondisinya
Baca Juga: Facebook Campus, Terhubung dengan Teman Sekolah Meski di Tengah Pandemi
Mengingat era milenial ini semua sangat bergantung pada dunia online, maka Tdak ada jalan lain terpaan informasi ini harus kita hadapi . Salah satu cara yakni dengan membangun benteng “Tabayyun” pada diri kita masing-masing.
Anjuran Tabayyun dalam Al Qur’an
Tabayyun berasal dari kata tabayyana yakni menjadi jelas. Atau jika didefinisikan berarti mengedepankan klarifikasi, mencari hakikat berita dan mencari seluk beluknya.(Hanafi, 2017)
Di dalam Al Qur’an sikap tabayyun diterangkan dalam Surat Al Hujurat ayat 6 yang artinya :