LingkarMadiun.com - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, kini masih dalam proses penyidikan.
Di akhir tahun 2021, pihak kepolisian telah merilis sketsa wajah yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Subang.
Namun, tak disangka satu pun saksi atau orang terdekat tidak ada yang sama dengan sketsa wajah tersebut.
Bahkan, hingga kini lebih dari 100 saksi telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, belum ada satu pun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka.
Baca Juga: Sempat Tak Ingin Belanja Pemain Lagi, Real Madrid Justru Tertarik dengan Pemain Bebas Transfer Ini
Memasuki 12 bulan dalam proses penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, Anjas pemerhati kasus pembunuhan dan ahli forensik Dr Hastry memaparkan kemungkinan pelaku seorang psikopat.
Hal tersebut menjadi salah satu dugaan dimana pelaku tersebut berani membunuh almarhumah ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, dua korban pembunuhan Subang.
Melansir dari kanal YouTube @Anjas di Thailand.
"Aku bertanya kepada dokter, aku jujur sudah melihat foto-foto dari Amel dan ibu Tuti kok itu kesannya apa ya mereaksi pelaku tersebut, mereka melakukan aksinya bukan menghilangkan nyawa tapi juga melampiaskan kekesalan," kata Anjas sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com dari kanal YouTube @Anjas di Thailand pada 31 Juli 2022.
"Sebagai gambaran pertama dari Amel, matanya sebelah kiri atau kanan bengkak, itu kan ada pukulan, kemudian pukulan-pukulan juga bengkak," katanya.
Dr Hastry pun menegaskan bahwa yang lebih parah ibu Tuti.
"Karena kebenciannya terlihat dari situ dan memang aku melihat ibu Tuti ada keretakan yang luar biasa, pokoknya sangat mengerikan sekali," kata Anjas.
Bahkan berdasarkan pernyataan dr Hastry saat berbincang-bincang dengan Anjas, menyatakan bahwa pelaku seorang psikopat.
Masyarakat pun secara tidak langsung menerka-nerka siapa sosok tersebut, bahkan ada beberapa komentar yang mengarah pada Yoris.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***