LingkarMadiun.com - Beredar video viral keterangan dari pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Ponorogo saat mengantarkan jenazah korban AM di kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan.
Belakangan ini, publik digegerkan dengan kabar tewasnya seorang santri bernama Albar Mahdi (AM) di Ponpes Gontor Ponorogo diduga akibat mengalami penganiayaan.
Albar Mahdi merupakan putra pertama dari seorang ibu bernama Soimah yang merupakan seorang wartawan di Palembang.
Albar Mahdi awalnya dikabarkan meninggal dunia pada 22 Agustus 2022 pukul 10.00 WIB.
Namun, keluarga menjadi bertanya-tanya saat melihat surat kematian dari Albar Mahdi, dimana tertulis Albar Mahdi meninggal dunia pada pukul 06.45 WIB.
Sedangkan pihak Ponpes Gontor Ponorogo baru mengabari pihak keluarga Albar Mahdi di Palembang pada pukul 10.20 WIB.
Sebuah akun TikTok @tumzinhere mengunggah video keterangan dari pihak Ponpes Gontor Ponorogo saat mengantarkan jenazah korban ke rumah duka di Palembang pada 6 September 2022.
Baca Juga: Profil Aokbab Chutimon, Biodata dan Fakta Menarik Pemeran Lita di Drama Thailand Bad Romeo Viral
“Keterangan saat pengantaran jenazah santri gontor,” tulisnya sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com pada 7 September 2022.
Berdasarkan video tersebut pihak Ponpes Gontor Ponorogo memberikan penjelasan terkait kronologi meninggalnya Albar Mahdi usai mengikuti kegiatan perkemahan Kamis dan Jumat.
Pihak Ponpes Gontor Ponorogo menilai bahwa Albar Mahdi merupakan sosok santri yang aktif sehingga korban dipilih sebagai ketua panitia kegiatan perkemahan Kamis dan Jumat.
“Karena keaktifan beliau kemudian beliau menyiapkan pelaksanaan Perkajum (Perkemahan Kamis Jumat) sudah dilaksanakan sampai hari Jumat, kemudian hari Jumat siang beliau dan rombongan kembali ke Gontor, jadi malam Jumatnya anak-anak santri menginap di perkemahan,” ungkap pihak Ponpes Gontor.
Baca Juga: Hotman Paris Desak Kapolda Jatim Usut Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Ponpes Gontor Ponorogo
“Mungkin jaraknya 15 kilometer dari Gontor, masih daerah kecamatan tetangga,” tambahnya.
Pihak Ponpes Gontor Ponorogo lanjut menjelaskan mengenai kesibukan Albar Mahdi menjadi ketua panitia perkemahan dalam beberapa hari sebelum meninggal.
“Kemudian hari Jumat selesai, kemudian hari Sabtu tentu beliau sebagai ketua panitia seperti biasa di Gontor ada laporan yang harus disampaikan dan ada barang-barang yang harus dikembalikan ke tempatnya masing-masing,” terangnya.
Baca Juga: Profil Biodata Joy Lengkap, Pemeran Ahn Ja Young di Once Upon a Small Town Drama Korea Viral
“Dan tentunya beliau ini banyak tanggung jawabnya sehingga harus mengumpukan itu semua.”
“Kemudian hari Sabtu beliau masih sibuk, hari Ahad masih sibuk, hari Sabtu itu beliau dengan kawan-kawan panitia masih mengumpulkan barang-barang dan meneliti semua peralatannya untuk dikembalikan ke tempatnya.”
Pihak Ponpes Gontor menjelaskan bahwa pada hari Senin seluruh santri Gontor harus segera masuk kelas untuk persiapan ujian yang rencana diadakan bulan depan.
Pihak Ponpes Gontor mengatakan bahwa Albar Mahdi bergegas dari kamarnya yang bernama Palestine untuk ke kamar mandi, namun saat melewati dapur Albar Mahdi disebut terjatuh dan pingsan lantaran kelelahan setelah mengikuti perkemahan.
“Hari Senin pagi perizinan tidak masuk kelas sedang tidak ada karena semua santri harus segera masuk kelas untuk persiapan ujian yang akan diadakan bulan depan,” terangnya.
“Kemudian beliau bergegas dari kamarnya di Palestine berangkat untuk ke kamar mandi kemudian beliau terjatuh dan pingsan,” sambungnya.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 7 September 2022, Bukan Andin, Justru Wanita Ini yang Dipikirkan Al
Pihak Ponpes Gontor membeberkan bahwa teman-teman dari Albar Mahdi tidak mengetahui riwayat penyakit yang sedang diderita korban, pasalnya korban terlihat sehat secara lahiriah.
“Beliau ini tidak tahu kawan-kawannya pun tidak tahu beliau punya penyakit apa karena secara lahiriah sehat,” ucap pihak Ponpes Gontor.
“Namun teman-temannya mengatakan bahwa beliau selalu dalam kesibukan karena tanggung jawab beliau yang begitu besar,” tambahnya.
Pihak Ponpes pun menjelaskan bahwa korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Yasmin yang berada di lingkungan kampus agar segera mendapatkan pertolongan.
Baca Juga: Fakta Unik 6 Bulan Kelahiran yang Punya Pribadi Kuat, Cek Bulan Kelahiranmu
Mendengar keterangan dari pihak ponpes Gontor, pihak keluarga pun turut mempertanyakan terkait waktu jatuhnya Albar Mahdi di sekitar dapur hingga pingsan.
“Maaf pak waktu jatuhnya itu kira-kira jam berapa?” tanya pihak keluarga.
“Jatuhnya jam 06.30 an pagi ketika santri-santri semuanya bersiap untuk pergi ke sekolah, biasanya bagian keamanan sudah bersiap-siap di beberapa titik jalan untuk menggerakkan anak-anak supaya tidak terlambat ke kelas,” ucap pihak Ponpes Gontor.
“Ananda ini kemudian bergegas terus terjatuh di sekitar dapur itu kemudian dibantu kawan-kawannya pernapasan setelah itu langsung di bawa ke Rumah Sakit Yasmin di sekitar kampus,” tegasnya.
Keterangan awal dari pihak Ponpes Gontor saat mengantarkan jenazah dinilai sangat bertolak belakang dengan temuan dari pihak pengasuh santri yang telah mengakui adanya temuan dugaan penganiayaan di tubuh korban.
Sontak hal tersebut membuat banyan netizen menjadi geram hingga melemparkan banyak makian kepada pihak Ponpes Gontor yang dinilai cenderung menutup-nutupi kasus tersebut.
Bahkan, netizen turut menyebut bahwa skenario keterangan yang dibuat oleh pihak Ponpes Gontor seperti serupa dengan apa yang dilakukan oleh Ferdy Sambo yang viral lantaran kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Baca Juga: Profil Biodata Pao Varit Hongsananda Lengkap Pemeran Promphat di Drama Thailand Bad Romeo Viral
“Sambo versi Gontor,” tulis akun @ana***.
“Ya Allah, kok ceritanya beda banget,” ucap akun @susi***.
“Sambo jadi inspirasi,”ungkap akun @monica***.
“Hampir sama kayak Brigadir Yosua, astagfirullah, semoga khusnul khatimah,” ucap akun @rieyu***.
“Ingat jujur lebih baik,” tambah akun @bukan***.
Sementara, pihak Ponpes Gontor kini telah mengakui bahwa Albar Mahdi diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku yang juga menjadi santri di Ponpes Gontor Ponorogo.
“Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat,” ungkap pihak Ponpes Gontor Ponorogo.***