Network
LingkarMadiun.com - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, masih dalam proses penyidikan.
Saat ini pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan pada lebih 100 orang saksi. Namun, belum ada satu pun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka.
Menjelang ramadhan pihak kepolisian pun sempat menyatakan akan segera mengumumkan tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak Subang sebagai kado ramadhan.
Namun, hingga saat ini pengumuman penetapan tersangka belum dilakukan.
Baca Juga: Perbandingan Olahraga pada Pagi dan Malam, Memiliki Manfaat Luar Biasa yang Tak Banyak Diketahui
Memasuki 12 bulan dalam proses penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
Melansir dari kanal YouTube @Anjas di Thailand.
Anjas pemerhati kasus pembunuhan, kembali membahas perkembangan kasus bersama ahli forensik Dr Hastry.
"Aku lihat Dr Hastry sepertinya memiliki beban mental," kata Anjas sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com dari kanal YouTube @Anjad di Thailand pada 6 Agustus 2022.
Dr Hastry pun menuturkan, bahwa dirinya berjuang sendiri dengan caranya, apapun itu untuk keadilan.
Baca Juga: Mari Mengenal 3 Teknik Pengelolaan Tanah, Dijamin Tanaman Terawat dan Subur
"Dr Hastry bilang ada hal mentok dan saya berjuang dengan cara sendiri," kata Anjas.
Anjas menegaskan, bahwa banyak hal yang mentok linier dengan keterangan pak Benny J Mamoto ketua Kompolnas.
"Pak Benny juga sudah mengatakan sudah dilakukan optimal, optimalisasi ada begitu banyak alat bukti, misal keterangan saksi, keterangan ahli, keterangan terdakwa," kata Anjas.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***
