Lingkar Madiun – Sebagai anggota kerajaan Inggris, Putri Diana memiliki kiprah yang tidak diragukan dalam bidang kemanusiaan. Salah satu yang paling terkenal adalah advokasi HIV AIDS. Putri Diana ingin meningkatkan kesadaran masyarakat dunia dengan memberikan perhatian langsung kepada pasien HIV AIDS.
Saat banyak orang dihantui perasaan takut akan HIV/AIDS karena beredarnya informasi yang salah tentang penyakit ini, seluruh dunia dibuat gempar karena Putri Diana dengan tulus menjabat tangan seorang pasien yang terinfeksi HIV/AIDS.
Baca Juga: PROFIL Tino Sidin, Sosok pada Google Doodle Hari Guru Nasional
Baca Juga: PROFIL Machmud Singgirei Rumagesan, Putra Papua Barat Penerima Gelar Pahlawan Nasional
Putri Diana ingin memberikan edukasi kepada publik secara luas bahwa HIV/AIDS tidak bisa menular hanya dengan berjabat tangan.
Bahkan, Putri Diana beberapa kali tampak berbincang dan menghabiskan waktu bersama orang-orang dari berbagai belahan dunia yang terkena virus ini.
Sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an, Putri Diana menggunakan posisi sebagai seorang anggota kerajaan untuk memecahkan mitos tentang cara penularan HIV/AIDS.
Baca Juga: Moderna Kembangkan Vaksin 94,5 Persen Efektif Cegah COVID-19, Ungguli Pfizer
Pada 9 April 1987, Rumah Sakit Middlesex London mengundang Putri Diana untuk membuka Bangsal Broderip, bangsal khusus pertama di Rumah Sakit tersebut untuk pasien AIDS dan penyakit lain terkait infeksi HIV.