Jangan Pernah Pakai Obat Ini Untuk Redakan Pilek, Bisa Sebabkan Kejang Hingga Kerusakan Jantung dan Paru-paru

- 18 November 2021, 18:05 WIB
Jangan Pernah Pakai Obat Ini Untuk Redakan Pilek, Bisa Sebabkan Kejang Hingga Kerusakan Jantung dan Paru-paru
Jangan Pernah Pakai Obat Ini Untuk Redakan Pilek, Bisa Sebabkan Kejang Hingga Kerusakan Jantung dan Paru-paru /Pexels/

LINGKAR MADIUN - Jika Anda mengalami pilek atau flu, Anda mungkin mencari pertolongan cepat tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan bahwa satu obat bebas (OTC) yang populer dapat menempatkan Anda pada risiko penyakit serius.

Pada Maret 2021, organisasi tersebut merilis pernyataan yang memperingatkan konsumen bahwa obat yang mengandung obat yang satu ini dapat meningkatkan risiko stroke, di antara masalah kesehatan serius lainnya.

Faktanya, FDA mengatakan bahwa selama dua dekade terakhir, ada ratusan panggilan darurat ke pusat pengendalian racun tentang penggunaan produk yang satu ini, yang menyebabkan sejumlah rawat inap perawatan intensif dan bahkan beberapa kematian.

Menurut laporan FDA, propylhexedrine dapat meningkatkan risiko stroke. Obat ini biasanya tersedia dalam bentuk inhaler hidung yang diiklankan untuk meredakan hidung tersumbat akibat pilek, alergi, rinitis alergi, atau kondisi pernapasan bagian atas lainnya.

Baca Juga: Dua Negara Ini Sepakat Pasok Bahan Bakar dan Bangunan Dasar Untuk Gaza, Menlu: Peningkatan Kondisi Kehidupan

Baca Juga: Jika Kamu Berusia di Atas 60 Tahun Hindari Rutinitas Ini Setiap Hari, Picu Urin Berdarah Hingga Kejang-kejang

Propylhexedrine bekerja dengan menenangkan peradangan pada lapisan selaput lendir di hidung dan mengurangi pembengkakan, dan kebanyakan orang yang meminumnya dalam dosis yang disetujui harus mengalami sedikit, jika ada, efek samping.

"Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun adalah dua inhalasi di setiap lubang hidung tidak lebih sering dari setiap 2 jam. Jangan menggunakannya lebih dari 3 hari dalam satu waktu," FDA memperingatkan.

Namun, otoritas kesehatan mengatakan bahwa ketika orang gagal mengikuti label, mereka dapat mengalami berbagai efek yang berpotensi serius. Dekongestan hidung telah berkembang sejak hari-hari awal mereka, tetapi beberapa ahli mempertanyakan apakah mereka telah cukup berubah.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Best Life Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah