Network
LingkarMadiun.com - Cacar monyet atau monkeypox kini kembali menjadi perhatian publik. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dinilai langka.
Penyakit ini ditandai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam-ruam di kulit.Ruam-ruam tersebut menyebabkan banyak lesi pada wajah dan ekstremitas.
Cacar monyet juga merupakan penyakit zoonosis, dimana bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya juga bisa menular dari satu manusia ke manusia lainnya.
Baca Juga: Pelatih Ten Hag Terang-terangan Mengubah Sikapnya Tak Peduli Lagi dengan Cristiano Ronaldo
Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan zat-zat seperti darah, cairan tubuh, lesi kulit atau mukosa, tetesan pernapasan dari hewan atau manusia yang terinfeksi.
Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, selaput lendir, atau kulit yang rusak.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, memakan daging hewan yang terinfeksi, dan kontak dengan barang yang terkontaminasi misalnya tempat tidur.
Baca Juga: Jika Anda Konsumsi Beberapa Makanan Ini, Bantu Cegah Penyakit Kanker Sejak Dini
Dilansir LingkarMadiun.com dari laman healthline pada 24 Juli 2022, potensi komplikasi dari cacar monyet meliputi bronkopneumonia, sepsis, radang jaringan otak atau ensefalitis, infeksi kornea (lapisan luar mata yang jernih) dan infeksi sekunder.
