Gempa Susulan, Mensos Risma dan Rombongan Lari Berhamburan

16 Januari 2021, 16:10 WIB
Potret Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini memantau salah satu posko pengungsian korban gempa Sulbar. /Tangkapan layar Youtube Linjamsos Oke/

Lingkar Madiun – Menteri Sosial Tri Rismaharini beserta rombongan terpaksa berlarian keluar meninggalkan ruangan kerja ketika gempa susulan mengguncang Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, pada hari Jumat, 15 Januari 2021.

Hal tersebut tampak dari unggahan video dari akun Linjamsos Oke yang terpantau hari ini, Sabtu, 16 Januari 2021.

Baca Juga: Dituduh Pencitraan, Mensos Risma: Saya Tidak Hapal Jalan di Jakarta, Gimana Mau Setting?

Baca Juga: Risma Disebut Akan Mengisi Jabatan Menteri Sosial

Dari video tersebut, Risma bersama rombongannya telah keluar dari ruangannya. Kemudian, Risma mengungkapkan bahwa dia telah  menghubungi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Risma mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah masih ada kemungkinan terjadi gempa susulan atau tsunami di wilayah tersebut.

“Permasalahannya apakah gempa susulan itu besar atau berakibat tsunami, itu yang belum bisa diprediksi,” tutur Risma.

Kunjungan Risma ke Majene dan Mamuju bersama rombongan bertujuan untuk memastikan distribusi bantuan logistik dari Pemerintah berjalan lancar.

Risma pun menegaskan bahwa Pemerintah juga telah menyiapkan tenaga kesehatan di Sulbar bagi korban gempa yang ada di rumah sakit regional maupun rumah sakit pusat.

Gempa yang terjadi di Majene dan Mamuju ini menyebabkan longsor di beberapa tempat yang berakibat putusnya akses darat di wilayah tersebut.

Tak adanya akses melalui jalur darat tentu membuat proses distribusi bantuan logistik di wilayah itu menjadi sulit.

Baca Juga: Risma Terpilih sebagai Tokoh Pendidikan Kota Surabaya

Bahkan, Tim gabungan yang berjumlah 43 orang dari Kemensos, Kemenkes, BNPB, dan Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pun kesulitan untuk mencapai Kota Mamuju.

Padahal, mereka telah berada di perjalanan darat selama 8 jam setelah sampai di bandara Hasannudin Makasar.

Untuk mengatasi persoalan yang timbul akibat longsor tersebut, beberapa anggota TNI dan Polri yang dibantu relawan telah melaksanakan pembersihan jalan yang tertutup longsor di beberapa tempat.

Salah seorang anggota tim dari Kemensos, Alek Triyono, menyebutkan bahwa hujan turun tanpa henti sepanjang malam hingga tim terpaksa berhenti dalam perjalanan untuk beberapa kali.

Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional menunjukkan bahwa gempa di Sulbar ini mengakibatkan 43 orang meninggal.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan bahwa terdapat 34 korban meninggal di Mamuju, sedangkan 9 orang lainnya meninggal  di Kabupaten Majene.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA Kalimantan Selatan

Tags

Terkini

Terpopuler