Gempa Sulbar Renggut 46 Jiwa, Begini Penjelasan BNPB

16 Januari 2021, 18:47 WIB
Sehari setelah gempa di Majene, Sulawesi Barat, BMKG merekam 32 aktifitas gempa susulan yang tidak berpotensi tsunami. /- Foto : Twitter @BSN_MAKASSAR

Lingkar Madiun – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa gempa bumi di Sulawesi Barat telah merenggut 46 korban jiwa.

Jumlah tersebut terdiri dari 9 korban dari wilayah Majene dan 37 korban dari wilayah Mamuju.

Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG

Baca Juga: Gempa Susulan, Mensos Risma dan Rombongan Lari Berhamburan

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Dr Raditya Jati menyampaikan hal tersebut saat hadir di acara taklimat media yang digelar BNPB secara daring pada hari Sabtu, 16 Januari 2021.

Dr Raditya menambahkan bahwa gempa yang mengguncang kedua wilayah tersebut pada hari Jumat, 15 Januari 2021, tersebut menyebabkan 15.000 jiwa terpaksa mengungsi.

“Sebanyak 10 titik pengungsi di Majene dan lima titik pengungsi di Mamuju,” ujar Dr Raditya.

Gempa tersebut juga membuat 826 orang terluka, 637 jiwa di antaranya berasal dari Majene dan 189 jiwa dari Mamuju

Kerugian materil di Kabupaten Majene yang disebabkan gempa dengan magnitudo 6,2 tersebut adalah kerusakan di beberapa tempat, seperti satu unit kantor Danramil, satu unit fasilitas kesehatan, 415 rumah, dan satu minimarket.

Di Kabupaten Mamuju, kerugian materil terjadi pada satu unit hotel, satu minimarket, satu unit kantor Gubernur Sulbar, dua unit fasilitas kesehatan, satu unit pelabuhan, dan satu unit jembatan.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Presiden Joko Widodo Ucapkan Bela Sungkawa

Tak hanya itu, guncangan gempa di Sulbar juga sempat membuat tiga titik jalan di Majene terputus, jaringan listrik padam, hingga jaringan seluler putus.

Namun, jalan yang sempat terputus telah bisa dilalui saat ini dan jaringan seluler telah bisa digunakan kembali.

BNPB pun sudah mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp4 miliar. Kemudian, beberapa properti juga disiapkan, antara lain lima unit light tower, 19 set tenda pengungsi, 8 set tenda isolasi, 2.004 makanan siap saji, 2.004 makanan tambah gizi, 200 unit velbed, 700 lembar selimut, 500.000 masker kain, 500 paket baby kit, dan empat unit heli telah disiagakan.

Para pengungsi dan petugas di wilayah terdampak gempa saat ini membutuhkan berbagai keperluan, seperti sembako, air dan sanitasi, tenda pengungsi, APD untuk petugas, masker, pelayanan medis, selimut dan tikar, terpal, alat komunikasi, dan alat eskavator.

Dengan keadaan yang masih belum pulih, para pengungsi belum bisa menerapkan protokol kesehatan di lokasi pengungsian.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA Sulawesi Tenggara

Tags

Terkini

Terpopuler