Gempa Jepang Bermagnitudo 7,0, BMKG: Jangan Risau, Tak Berdampak di Indonesia

21 Maret 2021, 13:00 WIB
Pusat Gempa Bumi di Jepang /jma.go.jp

LINGKAR MADIUN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak risau dengan guncangan gempa magnitudo 7,0 yang melanda jepang baru-baru ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, pada hari Sabtu, 20 Maret 2021, malam.

Baca Juga: Jatim Waspada! Kepala BMKG Ingatkan Potensi Gempa 8,7 SR dan Tsunami di Wilayah Pesisir Selatan

Baca Juga: Waspada! BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Besar di Pesisir Pantai

Menurut Daryono, gempa besar tersebut tidak akan memberikan pengaruh pada wilayah Indonesia.

"Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena gempa Ishinomaki, Jepang ini tidak berdampak di Indonesia," tutur Daryono.

Sebelumnya, gempa magnitudo 7,2 dikabarkan menguncang Prefektur Miyagi, Jepang pada hari Sabtu, 20 Maret 2021, pukul 18.26 waktu setempat.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,1 Menghantam Jepang, Dekat Lokasi Bencana Nuklir Fukushima

Namun, gempa tersebut dikonfirmasi dengan magnitudo 7,0 setelah pihak berwenang Jepang melakukan pemutakhiran data.

Gempa tersebut memiliki episenter dengan koordinat 141,41 derajat bujur timur dan 38,53 derajat lintang utara. Episenter ini diperkirakan dangkal, yakni sedalam 44 km.

Lokasi episenter tersebut berada pada 27 kilometer timur laut kota Ishinomaki. Wilayah ini merupakan daerah yang sebelumnya mendapatkan dampak dari guncangan gempa besar yang terjadi di Jepang pada tahun 2011 lalu.

Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG

Daryono menjelaskan bahwa sumber gempa yang baru terjadi di Jepang tersebut termasuk kategori sesar naik atau thrust fault.

Kategori ini masih memiliki asosiasi dengan gempa megathrust yang bersumber dari subduksi Lempeng Pasifik yang menghunjam ke lempeng di bawah Jepang.

"Meskipun sebelumnya gempa ini dinyatakan berpotensi tsunami akan tetapi catatan pada tide gauge di Ofunato Station pada Prefektur Iwate menunjukkan tidak terjadi adanya anomali tinggi muka laut, yang artinya tidak terjadi tsunami," pungkas Daryono.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA Jawa Timur

Tags

Terkini

Terpopuler