Lingkar Madiun – Pandemi Covid-19 menghajar perekonomian dunia hingga berimbas pada banyak hal. Hal ini tentu juga berdampak pada milenial. Bhima Yudhistira Adhinegara, ahli ekonomi dari INDEF (Institute of Economic and Development) berbagi tips praktis untuk mengatur keuangan di kala pandemi kepada kaum milenial pada pada hari Rabu, 4 November 2020, secara daring.
Para pekerja muda yang mendominasi generasi milenial ini harus mengetahui cara pengelolaan keuangan yang tepat agar tidak tumbang dengan gempuran pandemi Covid-19.
Baca Juga: Viral, Raffi Ahmad Biayai Kuliah 'Tukang Bakso' Kriterianya Seperti ini
Baca Juga: BPS Rilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Meningkat 1,84 Persen
Milenial juga perlu bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Untuk mengetahui bagaimana mengelola urusan finansial bagi milenial, simak 4 tips berikut.
- Buat daftar prioritas
Memilih hal yang menjadi prioritas akan sangat membantu dalam mengatur pola pemasukan dan pengeluaran bagi pekerja muda.
“Pertama, membuat daftar atau list prioritas dalam pembelian barang dan tahu batasan dalam transaksi sesuai dengan kemampuan. Utamakan membeli barang yang menunjang produktivitas kerja,” ujar Bima.
Contoh barang penunjang produktivitas kerja adalah laptop.
Pengguna laptop bisa berkreasi dan berinovasi dengan ide baru. Selain itu, pengguna bisa mengerjakan hobi yang bermanfaat dengan laptop.
Pengembangan hobi dan ide baru tersebut bisa jadi menjadi jalan pembuka berdirinya usaha baru hingga perusahaan start-up.
- Menabung
Menganjurkan milenial untuk menabung mungkin sangat klise. Tetapi, hal ini memang dibutuhkan untuk memiliki kondisi finansial yang kuat saat terjadi pandemi.
Milenial perlu menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Dari tabungan tersebut, milenial bisa megggunakannya untu berbisnis.
- Mulai berinvestasi
Pekerja muda harus berani untuk berinvestasi. Memiliki investasi sejak muda merupakan hal yang akan menguntungkan di masa depan.
Namun, keputusan untuk berinvestasi harus dibarengi dengan pemahaman yang benar tentang informasi produk investasi beserta risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.
Sangat penting bagi generasi milenial untuk memiliki wawasan tentang nilai tambah dan jangka panjang dari transaksi yang dilakukan.
- Perencanaan jangka panjang
Generasi milenial bisa membuat perencanaan keuangan jangka panjang hingga 2022.
“Kalau bisa, sekarang ini harus mulai bikin perencanaan keuangan sampai tahun 2022. Selain karena pandemi yang masih belum jelas kapan selesainya, ada juga situasi ke depan termasuk perang dagang, politik global, harga komoditas yang yang tak juga bisa diprediksi,” tutur Bhima.
Selain itu, milenial harus paham apa yang benar-benar dibutuhkan agar tidak salah melakukan pengeluaran.
Bhima juga menambahkan, “Istilahnya, ini prepare for the worst. Buat pos-pos dana, dan paham apa yang mau dibeli dan tidak serta sesuai kebutuhan.”***