Gempa yang terjadi di Majene dan Mamuju ini menyebabkan longsor di beberapa tempat yang berakibat putusnya akses darat di wilayah tersebut.
Tak adanya akses melalui jalur darat tentu membuat proses distribusi bantuan logistik di wilayah itu menjadi sulit.
Baca Juga: Risma Terpilih sebagai Tokoh Pendidikan Kota Surabaya
Bahkan, Tim gabungan yang berjumlah 43 orang dari Kemensos, Kemenkes, BNPB, dan Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pun kesulitan untuk mencapai Kota Mamuju.
Padahal, mereka telah berada di perjalanan darat selama 8 jam setelah sampai di bandara Hasannudin Makasar.
Untuk mengatasi persoalan yang timbul akibat longsor tersebut, beberapa anggota TNI dan Polri yang dibantu relawan telah melaksanakan pembersihan jalan yang tertutup longsor di beberapa tempat.
Salah seorang anggota tim dari Kemensos, Alek Triyono, menyebutkan bahwa hujan turun tanpa henti sepanjang malam hingga tim terpaksa berhenti dalam perjalanan untuk beberapa kali.
Data Badan Penanggulangan Bencana Nasional menunjukkan bahwa gempa di Sulbar ini mengakibatkan 43 orang meninggal.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan bahwa terdapat 34 korban meninggal di Mamuju, sedangkan 9 orang lainnya meninggal di Kabupaten Majene.***