Puting Beliung Menerjang Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, BMKG: Biasa Disebut Fenomena Waterspout

- 21 Januari 2021, 09:24 WIB
Tangkapan layar fenomena angin puting beliung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Rabu, 20 Januari 2021
Tangkapan layar fenomena angin puting beliung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Rabu, 20 Januari 2021 /Instagram.com/@wonogirikita

LINGKAR MADIUN- Telah terjadi fenomena angin kencang yang berputar dengan menjulang ke atas diperairan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri pada Rabu, 20 Januari 2021 pukul 16.00 WIB kemarin.

Fenomena puting beliung ini memang jarang ditemukan oleh masyarakat dan sering terjadinya di daratan dan sering disebut dengan fenomena waterspout.

Dilansir dari Infopublik.id, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB).

Baca Juga: 10 Tanda Dia Jodohmu Menurut Primbon Jawa

Baca Juga: Arti Kedutan pada Tangan dan Kaki dalam Primbon Jawa

Namun demikian, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena tersebut, tergantung pada kondisi labilitas atmosfer.

Berdasarkan penjelasannya, keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung/waterspout.

Lebih lanjut Guswanto menjabarkan, karakteristik fenomena waterspout yang perlu diketahui masyarakat adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Mantan Personil SNSD Jessica Jung, Membuka Brand Toko Blanc & Eclare Pertama di Seoul

Baca Juga: Resep Cimol Isi Ayam Pedas, Tanpa Terigu, Anti Meledak

  1. Kejadiannya bersifat lokal;
  2. Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit;
  3. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari;
  4. Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout;
  5. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat.

Baca Juga: 10 Tanda Dia Jodohmu Menurut Primbon Jawa

Baca Juga: Arti Kedutan pada Tangan dan Kaki dalam Primbon Jawa

Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan tidak mendekati fenomena  tersebut bila terjadi kembali untuk menghidnari resiko yang lebih buruk.

Apalagi himbauan dari BMKG bawah periode puncak musim hujan terjadi pada Bulan Januari- Februari untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: infopublik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah